5 "Selamat ulang tahun untuk pimpinan kami. Doa dan harapan kami panjatkan untuk anda. Semoga selalu sehat dan panjang umur. Tetaplah menjadi pimpinan yang bijaksana dan mengayomi semua bawahannya." 6. "Semoga di hari istimewa ini Bapak memperoleh keberkahan dan kebahagiaan dari Sang Pencipta. Selamat ulang tahun, Pak." 7. pelayanandari sebuah perusahaan industri untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan sehingga tercapai kepuasan. Kualitas pelayanan menurut (Tjiptono, 2004:53), yaitu "kualitas pelayanan adalah tingkat tersebut, agar menimbulkan kesan menyenangkan dan tidak dilupakan oleh konsumen. Kotler dan Keller (2007 : 177), adalah: "Atmosfer 4 Merah. Kesan pertama saat melihat warna merah dalam pikiran kebanyakan orang adalah berbicara tentang keberanian. Warna merah menjadi salah satu favorit brand-brand dalam pemilihan warna untuk branding perusahaan mereka. Pasalnya, warna ini memiliki makna yang kuat dan bagus untuk sebuah branding.. Warna merah memiliki makna kuat, hangat, serta membangkitkan gairah dan semangat. Jadi kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan akan puas. Konsumen merupakan nadi bagi sebuah perusahaan untuk meningkatkan pelayanan dan meningkatkan jumlah penjualan perusahaan yang semakin baik Diantaranyaalinea pertama berisikan informasi kesan kamu terhadap lowongan tersebut dan bermaksud untuk melamar pekerjaan yang ditawarkan. Terima kasih atas kesempatan dan waktunya. Besar harapan saya untuk melakukan wawancara agar saya dapat menjelaskan lebih dalam pengalaman dan potensi saya untuk perusahaan Bapak/Ibu. Demikian surat balasan ucapan selamat bergabung di grup wa. Source David Mark from Pixabay Apa harapan karyawan untuk perusahaan tempatnya bekerja saat ini? Meski pertanyaan tersebut memiliki jawaban yang berbeda antar karyawan, pada dasarnya ada hal-hal umum yang diinginkan karyawan di tahun 2020 ini. Konsep kesejahteraan karyawan menjadi sangat berkembang pada awal tahun 2019 dan akan terus menjadi resolusi yang diinginkan karyawan dari perusahaan hingga tahun ini. Banyak perusahaan yang sudah berusaha terbuka atas kebutuhan pegawai tersebut melalui konsep ini. Berikut adalah tren resolusi yang diinginkan karyawan dari perusahaan tempatnya bekerja Baca Juga Simak 6 Alasan Karyawan Loyal Pada Perusahaan Ini! 1. Benefit yang Holistik Source Pexels Fasilitas kerja yang menyeluruh akan menjadi tren resolusi karyawan pada tahun 2020 ini. Hal tersebut meliputi komponen tubuh, pikiran, serta finansial. Beberapa karyawan menginginkan asuransi kesehatan yang memberikan keuntungan lebih banyak dibandingkan yang diberikan pemerintah. Terkait aspek pikiran, sebagian besar karyawan menghindari drama di perusahaan tempatnya bekerja. Secara umum, harapan karyawan untuk perusahaan adalah mampu menyokongnya dalam hal finansial, termasuk dari gaji, bonus, dan pinjaman berjangka. 2. Pengakuan dan Apresiasi Source Lukas from Pexels Ucapan terima kasih dari atasan ketika sudah menyelesaikan tugas sangat didambakan oleh karyawan pada tahun 2020. Di tengah maraknya masalah mental yang marak digaungkan saat ini, banyak pekerja tidak merasakan apresiasi dari tempatnya bekerja. Selain itu, karyawan umumnya menginginkan komunikasi dua arah dengan atasannya yang dapat membuat kemampuannya berkembang. Atasan, bagi karyawan, dianggap sebagai mentor yang diharapkan mampu menginspirasi dan memotivasi orang. Baca Juga Apa Plus Minus Bekerja dari Rumah atau Working from Home? 3. Program Sosial yang Baik Source Denniz Futalan from Pexels Program outing sebenarnya menjadi kegiatan yang paling ditunggu-tunggu karyawan. Dalam kegiatan outing, pekerja diberikan keleluasaan untuk bersosialisasi dengan kolega sekaligus juga relaksasi melepaskan stres dari rutinitas kantor. Selain outing, program sosial yang dirasa bermanfaat bagi karyawan adalah kegiatan volunteering. Hal ini berguna untuk melatih kepekaan pegawai untuk melayani individu di dalam dan luar perusahaan. 4. Keuntungan bagi Keluarga Source from Pexels Bagi karyawan yang sudah menikah dan berkeluarga, mereka biasanya akan memikirkan aspek ini dalam menyongsong tahun 2020. Dalam resolusinya, pekerja umumnya akan memikirkan tunjungan keluarga serta asuransi kesehatan yang juga diperuntukkan bagi istri/suami serta anak. Dengan menambahkan benefit untuk keluarga, karyawan menganggap hal tersebut adalah aksi perusahaan untuk mensejahterakan tidak hanya individu karyawannya, tapi juga anggota keluarganya secara menyeluruh. Baca Juga Kenapa Keterlibatan Karyawan adalah Kunci Sukses Perusahaan 5. Diberikan Jobdesc Sesuai Keahlian Source Bruce mars from Pexels Pegawai merasa akan lebih bersemangat bekerja jika mengerjakan sesuatu sesuai keahlian dan passion-nya. Meski karyawan saat ini dituntut untuk mengerjakan banyak hal dalam satu waktu, setidaknya karyawan merasa bahagia dan dihargai jika mengerjakan sesuatu yang memang ia sukai dan pahami. Kepuasan dalam bekerja adalah indikator yang paling penting dalam era saat ini. Karena itu, perusahaan diharapkan dapat memilih orang yang tepat untuk mengerjakan tugas tertentu. 6. Fleksibilitas yang Permanen Source Bruce mars from Pexels Salah satu yang dianggap penting bagi karyawan saat ini adalah waktu kerja yang fleksibel. Bekerja dari rumah, coffee shop, atau di luar kota menjadi hal mahal yang bisa dirasakan karyawan saat ini, ditambah dengan tingginya minat pegawai untuk travelling dari waktu ke waktu. Tren bekerja nine-to-five sudah dianggap ketinggalan jaman dan tidak akan membuat pekerjanya menjadi produktif. Perusahaan yang menawarkan kemewahan ini disebut-sebut mampu mengatur work and life balance di kalangan karyawannya. Fleksibilitas yang permanen dianggap dapat mengurangi stres di tempat kerja, memberikan pengaruh positif kepada lingkungan, dan meningkatkan produktivitas. Tentang ProcurA ProcurA adalah perusahaan penyedia perangkat lunak untuk pengadaan barang dan jasa dengan lingkungan kerja yang nyaman sekaligus menjadi saran pengembangan skill karyawannya. Salah satu benefitnya adalah fleksibilitas dalam bekerja dari rumah. Cari tahu lebih jauh tentang ProcurA di sini. Sumber Kesan dan Pesan bisa disampaikan dalam berbagai kegiatan, termasuk selama magang di perusahaan. Kata-kata kesan dan pesan selama magang bisa disampaikan pada saat perpisahan dengan perusahaan termpat praktik mengembangkan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan. Dalam kata-kata kesan dan pesan selama magang, kamu dapat menuliskan keluh kesah saat mencari dan mempraktekkan ilmu di perusahaan tempat magang. Bagi kamu yang bingung menyusun kata-kata kesan dan pesan selama magang, bisa menggunakan contoh dibawah ini. Berikut ini contoh kesan dan pesan selama magang di perusahaan yang baik dan sopan. Contoh 1 Kesan Saya sangat senang bisa magang di nama perusahaan. Saya mendapatkan pengalaman baru, pelajaran baru dan bertemu orang-orang baru. Semua karyawannya sangat baik dan ramah dan ke keluargaan, kerjasama antar karyawan sangat baik, semua karyawan berkomunikasi baik satu sama lain sehingga tidak terjadi miskomunikasi Pesan Semoga nama perusahaan semakin berkembang. Untuk semua staff semoga selalu diberikan kesehatan, keselamatan, dan kesemangatan yang tinggi. Contoh 2 Kesan Awalnya saya tidak menyangka akan diterima magang kuliah disini tetapi tidak disangka saya dan teman sayabisa diterima magang di perusahaan ini. Pesan Harapan saya, smeoga nama perusahaan semakin berjaya dan selalu sukses kedepannya serta semakin banyak anak magang dari perguruan tinggilainnya yang ingin magang disini. Contoh 3 Kesan Pengalaman magang disini merupakan pengalaman dan pelajaran yang berarti dan berharga bagi saya untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya. Karena tidak akan pernah saya dapatkan di perkuliahan. Dari magang disini saya telah mendapatkan gambaran bagaimana bekerja di perusahaan yang nyata. Pesan Harapan saya semoga nama perusahaan sukses selalu dan seluruh karyawannya diberikan kesehatan. Kesan dan pesan untuk perusahaan tempat magang dapat diberikan pada saat akan mengakhiri masa pelatihan. Bagi Anda yang ditugaskan atau akan menyampaikan kesan dan pesan selama magang di perusahaan, bisa menggunakan rekomendasi kata-kata di bawah ini. Berikut ini daftar 15 kesan dan pesan terbaik untuuk perusahaan tempat magang yang inspiratif dan penuh motivasi. Kesan untuk Perusahaan Tempat Magang 1. Kami memperoleh pengalaman-pengalaman yang belum pernah kami rasakan sebelumnya seperti berinteraksi dengan karyawan perushaan, secara tidak langsung belajar bagaimana harus beretika ketika di depan pengguna, dan masih banyak lagi pengalaman tidak terlupakan yang akan kami ceritakan di bawah. 2. Kesempatan magang praktik selama kurang lebih 1 bulan di Perpustakaan Universitas Brawijaya memberikan banyak benefit bagi kami. Baik dalam hal teknis maupun secara teori. Magang praktik ini membuat kami mengenal dan mempelajari prosedur kerja. 3. Saya sangat senang bisa magang di nama perusahaan. Saya mendapatkan pengalaman baru, pelajaran baru dan bertemu orang-orang baru. Semua karyawannya sangat baik dan ramah dan ke keluargaan, kerjasama antar karyawan sangat baik, semua karyawan berkomunikasi baik satu sama lain sehingga tidak terjadi miskomunikasi 4. Awalnya saya tidak menyangka akan diterima magang kuliah disini tetapi tidak disangka saya dan teman sayabisa diterima magang di perusahaan ini. 5. Pengalaman magang disini merupakan pengalaman dan pelajaran yang berarti dan berharga bagi saya untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya. Karena tidak akan pernah saya dapatkan di perkuliahan. Dari magang disini saya telah mendapatkan gambaran bagaimana bekerja di perusahaan yang nyata. 6. Rasa kekeluargaan dan kebersamaan sangat terasa,peluang karier terbuka lebar bagi anda yang berprestasi,pemilik perusahaan sangat peduli dengan perkembangan serta kemajuan para karyawannya. 7. Lingkungan yang nyaman Suasana kantor yang mendukung. Sangat senang mendapatkan kesempatan magang di kantor ini. 8. Sangat sedih karena mengakhiri masa praktik magang saya di perusahaan ini. Karyawan di nama perusahaan sangat ramah dan mau berbagi ilmu dengan kami. 9. Tak terasa masa magang saya di perusahaan Y sudah berakhir. Banyak pengalaman yang saya ambil di perusahaan ini. Karyawan di perusahaan ini juga sangat ramah sehingga saya bisa mengembangkan ilmu yang saya dapatkan. 10. Karyawan di nama perusahaan sangat welcome dan ramah, mau memberikan ilmu-ilmu yang tidak saya dapatkan selama di bangku kuliah. 11. Terima kasih atas kesempatan dan ilmu yang sudah diberikan oleh karyawan di perusahaan Y. Perusahaan Y sangat memperhatikan kebutuhan para mahasiswa yang sedang mempraktekkan ilmu yang didapat. 12. Karyawan di perusahaan ini sangat ramah sehingga saya bisa mengembangkan ilmu yang saya dapatkan. 13. Kesempatan magang praktik selama kurang lebih 1 bulan di nama tempat magang memberikan banyak benefit bagi kami. Baik dalam hal teknis maupun secara teori. Magang praktik ini membuat kami mengenal dan mempelajari prosedur kerja. 14. Suka duka pasti tidak pernah terlewat dari kami ketika sedang menjalani kegiatan magang. Begitu banyak suka yang kami rasakan, namun tidak sedikit juga duka yang kami alami. Namun, semua duka itu seakan hanya angin lalu yang dengan cepat tergantikan dengan betapa kayanya ilmu yang kami peroleh dan betapa ramahnya rangkulan support yang diberikan oleh para karyawan sehingga kami merasa hubungan kami bukan seperti mahasiswa atau rekan kerja, melainkan keluarga. 15. Suka duka pasti tidak pernah terlewat dari kami ketika sedang menjalani kegiatan magang. Begitu banyak suka yang kami rasakan, namun tidak sedikit juga duka yang kami alami. Namun, semua duka itu seakan hanya angin lalu yang dengan cepat tergantikan dengan betapa kayanya ilmu yang kami peroleh dan betapa ramahnya rangkulan support yang diberikan oleh para karyawan di perusahaan nama [perusahaan Pesan untuk Perusahaan Tempat Magang 1. Semoga PT Indah Makmur Jaya selalu bertumbuh dan menjadi perusahaan multinasional yang semakin terkemuka. Tetap menjadi perusahaan yang selalu memberikan kesempatan magang baik kepada banyak orang 2. Tidak ada hal lain yang bisa saya sampaikan selain terima kasih. Semoga Bapak, Ibu, teman-teman sekalian di PT Barokah Jaya Abadi ini selalu sukses. 3. Untuk seluruh karyawan nama tempat magang semoga tidak pernah lupa dengan kami, dan semoga kita dapat dipertemukan kembali. 4. Semoga nama tempat magang semakin berkembang dan lebih mengutamakan prosedur kerja yang aman dan nyaman. 5. Semoga perusahaan Y semakin maju dalam berbagai aspek. 6. Mudah-mudahan perusahaan Y tetap menjadi yang terbaik di bidangnya, sehingga menjadi rujukan magang bagi mahasiswa lainnya. 7. Semoga nama perusahaan semakin maju dengan berbagai produk yang dihasilkan dan para karyawannya semakin sejahtera. 8. Terima kasih sudah menerima saya magang di perusahaan ini. Semoga perusahaan Y semakin jaya dan mampu bersaing dengan kompetitor lainnya. 9. Semoga seluruh karyawan di perusahaan X selalu diberikan kesehatan sehingga mampu menghasilkan karya-karya terbaiknya 10. Perusahaan ini adalah yang terbaik di bidangnya. Semoga semakin berkembang dan mampu menyesuaikan dengan perkembangan yang akan datang 11. Semoga rasa kekeluargaan dan kebersamaan di perusahaan ini semakin kuat sehingga anak-anak magang lain nyaman untuk praktek di perusahaan ini 12. Harapan saya semoga nama perusahaan sukses selalu dan seluruh karyawannya diberikan kesehatan. 13. Harapan saya, smeoga nama perusahaan semakin berjaya dan selalu sukses kedepannya serta semakin banyak anak magang dari perguruan tinggilainnya yang ingin magang disini. 14. Semoga nama perusahaan semakin berkembang. Untuk semua staff semoga selalu diberikan kesehatan, keselamatan, dan kesemangatan yang tinggi. 15. Terus pertahankan kultur perusahaan yang hangat, yang tidak hanya mengutamakan bekerja, tetapi juga saling peduli seperti keluarga. Semoga perusahaan dan teman-teman semua terus bertumbuh dan sukses selalu. Baca juga 12 Contoh Kesan dan Pesan Untuk Guru, Terbaru dan Menyentuh Hati, Cocok Jadi Ucapan Perpisahan Baca juga 10 Kesan dan Pesan Singkat untuk Guru Sekolah dalam Bahasa Inggris, Lengkap dengan Artinya Baca juga 12 Contoh Kesan dan Pesan Singkat Selama Magang, Baik Benar dan Inspiratif Itulah daftar 15 kesan dan pesan terbaik untuuk perusahaan tempat magang yang inspiratif dan penuh motivasi. Baca artikel dan berita Tribun Sumsel lainnya langsung dari google news Competition of airline industry in Indonesia is not only due to globalization, but more because customers are increasingly savvy, price conscious and demanding. Garuda Indonesia as the first airline in Indonesia felt the impact of competitive domestic flight services in Indonesia. Currently the market share of Garuda Indonesia for domestic flights in Indonesia get second rank after the Lion Air who earned a market share of 30 percent. Decline in market share caused by the decline in customer satisfaction on Garuda Indonesia that caused by poor corporate image and price unfairness. Of course this is a lesson for Garuda Indonesia to increase customer satisfaction and loyalty through price fairness and corporate image. This study aims to determine the effect of price fairness and corporate image on customer satisfaction and customer loyalty of Garuda Indonesia's customer in Denpasar Studies on Garuda Indonesia domestic flight services' customers in Denpasar. The population of this study was all Garuda Indonesia domestic flight passengers, while the sample in this study was 140 respondents using purposive sampling technique for sample determination. To answer the research problem and research hypothesis testing the analytical techniques used Structural Equation Modelling SEM using AMOS aid 16. The results showed that 1 the price fairness does not affect customer satisfaction, 2 Corporate image affects customer satisfaction, 3 customer satisfaction affects loyalty, 4 the prices fairness has no effect on customer loyalty, 5 corporate image does not affect on customer loyalty and 6 overall, customer satisfaction is the only construct that can affect customer loyalty Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free EKUITAS ISSN 1411-0393 Akreditasi PENGARUH KEWAJARAN HARGA, CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PENGGUNA PENERBANGAN DOMESTIK GIA DI DENPASAR I Ketut Rahyuda Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja gaerahku Ekonomi Universitas Udayana ABSTRACT Competition of airline industry in Indonesia is not only due to globalization, but more because customers are increasingly savvy, price conscious and demanding. Garuda Indonesia as the first airline in Indonesia felt the impact of competitive domestic flight services in Indonesia. Currently the market share of Garuda Indonesia for domestic flights in Indonesia get second rank after the Lion Air who earned a market share of 30 percent. Decline in market share caused by the decline in customer satisfaction on Garuda Indonesia that caused by poor corporate image and price unfairness. Of course this is a lesson for Garuda Indonesia to increase customer satisfaction and loyalty through price fairness and corporate image. This study aims to determine the effect of price fairness and corporate image on customer satisfaction and customer loyalty of Garuda Indonesia's customer in Denpasar Studies on Garuda Indonesia domestic flight services' customers in Denpasar. The population of this study was all Garuda Indonesia domestic flight passengers, while the sample in this study was 140 respondents using purposive sampling technique for sample determination. To answer the research problem and research hypothesis testing the analytical techniques used Structural Equation Modelling SEM using AMOS aid 16. The results showed that 1 the price fairness does not affect customer satisfaction, 2 Corporate image affects customer satisfaction, 3 customer satisfaction affects loyalty, 4 the prices fairness has no effect on customer loyalty, 5 corporate image does not affect on customer loyalty and 6 overall, customer satisfaction is the only construct that can affect customer loyalty. Keywords Corporate Image, Customer Loyalty, Customer Satisfaction, Price Fairness. PENDAHULUAN Pesatnya persaingan industri jasa penerbangan di Indonesia bukan hanya disebabkan oleh globalisasi, tetapi lebih disebabkan karena pelanggan yang semakin cerdas, sadar harga, dan banyak menuntut. Kemajuan teknologi komunikasi juga ikut berperan meningkatkan 370 Ekuitas Vol. 15 No. 3 September 2011 370 – 395 intensitas persaingan, karena memberi pelanggan akses informasi yang lebih banyak tentang berbagai macam produk yang ditawarkan. Kondisi tersebut menyebabkan pelanggan memiliki pilihan yang lebih banyak dalam menggunakan uang yang dimilikinya. Bagi konsumen, biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan harus sesuai dengan yang diharapkan sehingga menimbulkan kepuasan Kotler, 2007; Malhotra, 2009 Perusahaan menyadari bahwa kepuasan pelanggan adalah hal yang utama yang harus dicapai perusahaan untuk mendapatkan loyalitas dari pelanggannya. Penelitian Akbar et al. 2010 menyatakan bahwa kepuasan merupakan variabel mediasi antara kualitas pelayanan dengan loyalitas pelanggan sehingga kebanyakan pelanggan yang puas akan memberikan loyalitas yang tinggi untuk perusahaan. Meraih loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan bukan hal yang mudah. Beberapa cara yang dilakukan perusahaan dalam mencapai loyalitas adalah dengan memberikan harga yang sesuai kepada pelanggan serta pengembangan citra perusahaan. Virvilaite et al. 2009, menyatakan bahwa harga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel yang dapat dengan cepat berubah, setelah mengubah karakteristik produk tertentu dan layanan. Keputusan untuk harga paling efektif bila diselaraskan dengan unsur-unsur bauran pemasaran lain produk atau jasa, tempat dan promosi. Anderson 1996 dan Consuegra et al. 2007 menyatakan bahwa berjuang untuk menentukan hubungan antara harga layanan dan loyalitas pelanggan pertama-tama perlu untuk membahas konsep-konsep seperti kewajaran harga Price fairness dan penerimaan harga Price acceptance. Virvilaite et al. 2009 menyatakan bahwa ada hubungan yang erat antara kewajaran harga dengan loyalitas pelanggan. Bei dan Chiao 2001 juga menemukan hasil yang sama dimana persepsi kewajaran harga memiliki hubungan positif baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan. Tang 2007 menyatakan bahwa corporate image citra perusahaan dapat dianggap sebagai fungsi dari akumulasi pengalaman pembelian atau konsumsi dan memiliki dua komponen utama fungsional dan emosional. Komponen fungsional terkait dengan atribut nyata yang dapat dengan mudah diukur, sedangkan komponen emosional adalah terkait dengan dimensi psikologis yang diwujudkan oleh perasaan dan sikap terhadap suatu organisasi. Perasaan ini berasal dari pengalaman individu dengan organisasi dan dari pengolahan informasi tentang atribut yang merupakan indikator fungsional tentang gambaran perusahaan. Kandampully dan Hu 2007 juga menyatakan bahwa untuk mencapai suatu loyalitas maka dibutuhkan citra perusahaan yang kuat. Penelitian yang dilakukan oleh Andreassen dan Lindestad 1997 menyimpulkan bahwa untuk layanan yang kompleks, citra perusahaan dan kepuasan pelanggan adalah bukan dua jalur yang terpisah untuk loyalitas pelanggan. Citra perusahaan berdampak langsung pada loyalitas pelanggan sedangkan tidak berdampak pada kepuasan pelanggan. Hasil ini menantang paradigma diskonfirmasi yang memprediksi kepuasan pelanggan sebagai rute utama untuk loyalitas pelanggan. Pengaruh Kewajaran Harga I Ketut Rahyuda & Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja 371 Maskapai penerbangan di Indonesia yang terdaftar di Departemen Perhubungan saat ini terdapat 19 perusahaan penerbangan nasional Wikipedia, 2010 dan 16 perusahaan penerbangan internasional Koran Anak Indonesia, 2010. Banyaknya maskapai penerbangan menyebabkan persaingan antar maskapai penerbangan baik nasional maupun internasional menjadi lebih intensif. Meningkatnya intensitas persaingan juga dibarengi dengan meningkatnya perekonomian Indonesia yang berdampak positif pada bisnis penerbangan di Indonesia. Jumlah penumpang pesawat selama 2009 lalu mengalami kenaikan sekitar 17 persen. Data dari Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia menyebutkan, selama Januari-Desember 2009 jumlah penumpang pesawat udara sebesar orang atau naik 17 persen dari tahun sebelumnya. Direktur Angkutan Udara Sunoko mengatakan, angka 48 juta lebih tersebut setelah seluruh maskapai penerbangan berhasil menerbangkan penumpang domestik sebesar penumpang dan penumpang internasional sebanyak orang 2010. Data jumlah penumpang dan pangsa pasar penerbangan domestik periode Tahun 2007-2009 disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Perkembangan Jumlah Penumpang dan Pangsa Pasar Penerbangan Domestik di Indonesia Periode Tahun 2007 – 2009 Jumlah penumpang 2007 Pangsa pasar Jumlah penumpang 2008 Pangsa pasar Jumlah penumpang 2009 Pangsa pasar No Nama Maskapai Orang % Orang % Orang % 1 Lion Mentari Airlines 17,40 22,04 30,70 2 Garuda Indonesia 19,62 18,47 19,28 3 Batavia Air 14,05 11,49 14,00 4 Sriwijaya Air 10,03 10,29 12,55 5 Mandala Airlines 4,58 8,31 8,64 6 Merpati Nusantara Airlines 6,99 5,97 4,48 7 Indonesia Air Asia 4,67 3,62 4,34 8 Maskapai lainnya 22,66 19,80 6,01 Total 100,00 100 100,00 Sumber 2010 Dari data pada Tabel 1. dapat dijelaskan bahwa ada perebutan pangsa pasar maskapai penerbangan Lion Mentari Airlines Lion Air terhadap Garuda Indonesia. Pada Tahun 2007, Garuda Indonesia masih menduduki posisi teratas dalam meraih pangsa pasar penerbangan domestik di Indonesia dengan meraih pangsa pasar sebesar 19,62 persen. Pada Tahun 2008 dan 2009, Garuda Indonesia menduduki tempat kedua setelah Lion Air walaupun jumlah penumpang Garuda Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Posisi kedua pangsa pasar Garuda Indonesia setelah Lion Air merupakan dampak dari kebijakan manajemen Garuda Indonesia yang mempunyai strategi untuk tidak bersaing dalam harga. Lion Air selama ini mempunyai strategi bersaing menggunakan harga yang lebih rendah dibanding Garuda Indonesia sehingga 372 Ekuitas Vol. 15 No. 3 September 2011 370 – 395 mendapatkan pangsa pasar yang paling besar pada penerbangan domestik. Kebijakan Garuda Indonesia untuk tidak bersaing dengan menggunakan harga, semestinya menerapkan strategi yang lain untuk menunjang kebijakan tersebut. Harga tiket penerbangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang pesaing tentunya harus ditunjang dengan kenyamanan dalam pelayanan dan keamanan yang lebih baik, sehingga penumpang merasakan suatu kewajaran harga yang berakibat menimbulkan kepuasan dalam diri konsumen. Selain itu Garuda Indonesia tidak dapat menawarkan rute penerbangan domestik seperti yang ditawarkan oleh Lion Air. Saat ini Garuda Indonesia hanya menawarkan 22 rute penerbangan domestik, sedangkan Lion Air menawarkan 27 rute penerbangan domestik ”Garuda Indonesia bersaing tidak dalam harga. Dalam situasi kondisi keuangan Garuda Indonesia saat ini, dan menurut pengalaman penerbangan ke Eropa bertahun-tahun sebelumnya, sangat sulit melakukan persaingan harga tiket,” Senior General Manager Europe and Middle East Garuda Indonesia Iswandi Said pada Rakyat Merdeka di Stand Garuda Indonesia di Vakantiebeurs, Utrecht Belanda. Menurut Iswandi, bersaing dalam harga suatu hal yang ”tidak sehat” karena bisa menimbulkan efek sampingan yang sama sekali ”tidak sehat” antara lain, soal kenyamanan dan keamanan bisa terabaikan Rakyat merdeka, 2010. Garuda Indonesia saat ini memang menawarkan kepada konsumen tarif penerbangan yang lebih tinggi dibandingkan maskapai penerbangan lainnya dengan mempertahankan komitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Citra Garuda Indonesia pada level Internasional juga sempat buruk setelah pemerintah Uni Eropa memberlakukan larangan terbang bagi beberapa perusahaan penerbangan Indonesia termasuk Garuda Indonesia, tetapi belum lama ini Garuda Indonesia membangun kembali corporate image di mata dunia dengan kembali membuka rute penerbangan ke Eropa Jakarta-Amsterdam dengan penampilan logo dan citra baru dengan nama Garuda experience. Upaya-upaya yang telah dilakukan Garuda Indonesia dalam meraih berbagai sasaran usaha turut membantu menciptakan citra perusahaan yang kuat salah satunya adalah melalui periklanan. Persaingan harga yang semakin ketat dengan perusahaan penerbangan yang lain, membawa Garuda Indonesia untuk mempertimbangkan kembali kebijakan harga yang ditawarkan sehingga menimbulkan persepsi kewajaran harga pada pelanggan sehingga menimbulkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Tidak hanya kewajaran harga yang dipertimbangkan tetapi juga persepsi pelanggan mengenai citra perusahaan yang juga akan dihubungkan dengan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Kewajaran harga dan citra perusahaan selanjutnya dapat secara langsung mempengaruhi loyalitas atau secara tidak langsung melalui kepuasan pelanggan. Walaupun berbagai usaha dan program sosial telah dilakukan Garuda Indonesia memperbaiki corporate image dan meningkatkan kenyamanan serta keamanan penumpangnya tapi guna mengetahui pengaruh kewajaran harga dan corporate image yang diharapkan untuk dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan maka dibutuhkan penelitian yang mendalam. Pengaruh Kewajaran Harga I Ketut Rahyuda & Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja 373 Pokok permasalahan dalam penelitian adalah sebagai berikut. 1 Bagaimanakah pengaruh kewajaran harga terhadap kepuasan pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar? 2 Bagaimanakah pengaruh citra perusahaan terhadap kepuasan pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar? 3 Bagaimanakah pengaruh kepuasan pengguna jasa penerbangan terhadap loyalitas pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar? 4 Bagaimanakah pengaruh kewajaran harga terhadap loyalitas pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar? 5 Bagaimanakah pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar di Denpasar? 6 Bagaimanakah pengaruh kewajaran harga dan citra perusahaan terhadap kepuasan dan loyalitas pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar? Sedangkan tujuan penelitian adalah sebagai berikut. 1 Untuk mengetahui pengaruh kewajaran harga terhadap kepuasan pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar. 2 Untuk mengetahui pengaruh citra perusahaan terhadap kepuasan pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar. 3 Untuk mengetahui pengaruh kepuasan pengguna jasa penerbangan terhadap loyalitas pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar. 4 Untuk mengetahui pengaruh kewajaran harga terhadap loyalitas pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar. 5 Untuk mengetahui pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar. 6 Untuk mengetahui pengaruh kewajaran harga dan citra perusahaan terhadap kepuasan dan loyalitas pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar. TINJAUAN TEORETIS Persepsi kewajaran harga Xia et al. 2004 mengungkapkan bahwa penilaian dari kewajaran harga kemungkinan besar didasarkan pada perbandingan transaksi yang melibatkan berbagai pihak. Ketika dirasakan terjadi perbedaan harga, maka tingkat kesamaan antara transaksi merupakan unsur penting dari penilaian kewajaran harga. Penilaian kewajaran juga tergantung pada berapa besar komperatif pihak yang terlibat dalam transaksi. Salah satu dasar dari persepsi kewajaran menurut Kimes 2002 dan Wirtz dan Kimes 2007 yaitu prinsip hak ganda, yang menunjukkan bahwa salah satu pihak harus tidak menguntungkan dengan menyebabkan kerugian dari pihak lain. Kahneman et al. 1986 mendefinisikan kewajaran sebagai suatu penilaian untuk suatu hasil dan proses agar mencapai hasil yang masuk akal dan dapat diterima. Definisi aspek kognitif ini menunjukan bahwa penelitian 374 Ekuitas Vol. 15 No. 3 September 2011 370 – 395 kewajaran harga melibatkan perbandingan prosedur harga yang terkait dengan standar, referensi atau norma. Sesuai dengan penelitian ini menurut Consuegra et al. 2007 kewajaran harga dapat diukur dengan beberapa atribut sebagai berikut 1 Pelanggan merasa membayar harga yang wajar pada setiap transaksi pembelian. 2 Referensi tingkat harga, dimana pelanggan merasa wajar jika suatu produk atau jasa yang sama jenisnya dari perusahaan yang berbeda ditetapkan dengan harga yang berbeda. 3 Kebijakan harga yang ditentukan oleh perusahan adalah hal yang wajar dan dapat diterima oleh pelanggan. 4 Harga yang ditetapkan merupakan sebuah etika, dimana pelanggan selalu diberitahu mengenai perubahan harga yang akan dilakukan oleh perusahaan sebelum harga yang baru ditetapkan. Citra Perusahaan Alma 2002 menyatakan bahwa citra didefinisikan sebagai kesan yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang sesuatu. Menurut Davies et al. dalam Juwita 2006 dikatakan bahwa citra diartikan sebagai pandangan mengenai perusahaan oleh para pemegang saham eksternal, khususnya oleh para pelanggan. Definisi citra menurut Rhenald Kasali dalam Iman 2010 yaitu kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut citra menunjukkan kesan suatu obyek terhadap obyek lain yang terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari berbagai sumber terpercaya. Citra perusahaan dapat menjadi informasi ekstrinsik petunjuk bagi pembeli baik yang ada dan potensi dan mungkin atau tidak dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan misalnya kesediaan untuk memberikan kata positif dari mulut ke mulut. Citra Perusahaan diasumsikan berdampak akibat pada pilihan pelanggan perusahaan ketika atribut pelayanan sulit untuk dievaluasi, maka citra perusahaan didirikan dan dikembangkan di benak konsumen melalui komunikasi dan pengalaman Nurmiyati, 2009. Selain itu, citra perusahaan yang diyakini untuk menciptakan efek halo pada penilaian kepuasan pelanggan Andreassen et al., 1997 Kepuasan Pelanggan Menurut Kotler dan Armstrong 2001, kepuasan pelanggan tergantung pada perkiraan kinerja produk dalam memberikan nilai relatif terhadap harapan pembeli. Jika kinerja produk jauh lebih rendah dari harapan pelanggan, pembeli tidak terpuaskan. Jika kinerja sesuai dengan harapan, pembeli terpuaskan. Jika kinerja melebihi harapan maka pembeli lebih senang. Boone dan Kurtz 2007 dan Molina et al. 2007 mengartikan kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang atau jasa yang memenuhi atau melebihi kebutuhan dan harapan pembeli. Konsep dari barang atau jasa yang memberikan kepuasan pembeli karena bisa memenuhi atau melebihi harapan mereka adalah hal yang penting bagi operasi perusahaan. Pengaruh Kewajaran Harga I Ketut Rahyuda & Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja 375 Perusahaan terkemuka akan mencari cara sendiri untuk mempertahankan kepuasan pelanggannya. Perusahaan yang pintar bermaksud untuk memuaskan pelanggan dengan hanya menjanjikan apa yang dapat mereka berikan, kemudian memberikan lebih bayak dari apa yang mereka janjikan. Kana 2001 dan Zeithaml dan Bitner 2003 menyatakan bahwa terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, di diantaranya hubungan antara perusahaan dengan pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan memberikan rekomendasi dari mulut ke mulut word-of-mouth yang merupakan dasar dari terciptanya loyalitas pelanggan. Loyalitas Pelanggan Beberapa peneliti Kotler et al., 2002; Taylor et al., 2004 menyatakan bahwa loyalitas pelanggan memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan, mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja keuanggan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, hal ini menjadi alasan utama bagi sebuah perusahaan untuk menarik dan mempertahankan mereka. Usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal tidak bisa dilakukan sekaligus, tetapi melalui beberapa tahapan, mulai dari mencari pelanggan potensial sampai memperoleh partners. Griffin dalam Hurriyati 2005 mengemukakan loyalty is defined as non random purchase expressed over time by some decision making unit. Dharmmesta 1999 dan Hurriyati 2005 juga mengungkapkan karakteristik yang dimiliki oleh pelanggan yang loyal. Atribut-atribut dalam mengukur loyalitas meliputi 1 Makes regular repeat purchase, yang menunjukan bahwa pelanggan yang melakukan pembelian secara berulang terhadap perusahaan dalam suatu waktu tertentu pelanggan yang loyal. 2 Purchase across product and service lines, pelanggan yang loyal tidak hanya membeli satu macam produk saja, melainkan juga membeli atas lini produk dan jasa lain pada perusahaan yang sama. 3 Refers others, pelanggan yang loyal akan merekomendasi dan mencerminkan hal-hal atas pengalaman positif mengenai produk dan jasa dari perusahaan kepada rekannya atau pelanggan lain, agar mereka tidak membeli produk dan jasa dari perusahaan yang lain. 4 Demonstrate on immunity to the pull of competition, pelanggan yang loyal akan kekal terhadap adanya penawaran produk dan jasa perusahaan lain, karena pelanggan tersebut yakin bahwa produk dan jasa perusahaan yang mereka pilih adalah yang terbaik dan berbeda dari produk dan jasa perusahaan lain. Hipotesis Berdasarkan kajian teoretis, penelitian sebelumnya dan tujuan dari penelitian maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 376 Ekuitas Vol. 15 No. 3 September 2011 370 – 395 1. Hubungan kewajaran harga dengan kepuasan pelanggan. Pelanggan menggunakan harga sebagai petunjuk pembelian, ini menyiratkan bahwa harga yang lebih rendah atau harga moneter tidak menjamin kepuasan yang lebih tinggi. Hermann et al., 2007 dalam penelitiannya menunjukkan bahwa persepsi harga secara langsung mempengaruhi penilaian kepuasan serta persepsi yang tidak langsung melalui kewajaran harga. Secara empiris penelitian ini telah mengaitkan kedua konsep penting dan menunjukkan pengaruh kewajaran harga. Bei dan Chiao 2001 menyatakan seorang pelanggan akan menampilkan perilaku pembelian berulang ketika mereka merasakan bahwa harga layanan dan produk yang ditawarkan masuk akal. Hasil dari penelitian ini, yaitu kewajaran yang dirasakan positif berkaitan dengan kesetiaan melalui kepuasan konsumen, Ini menjadi dasar pengembangan hipotesis yang diajukan, yaitu H1 Kewajaran harga secara positif berhubungan dengan kepuasan pelanggan. 2. Hubungan citra perusahaan dengan kepuasan pelanggan Kepuasan/ketidakpuasan pelanggan membutuhkan pengalaman dengan layanan ini, dan dipengaruhi oleh kualitas yang dirasakan dan nilai layanan. Hal itu adalah pendorong utama perilaku konsumen. Berdasarkan transaksi tersebut didorong sifat pengalaman kepuasan, beberapa penulis menyatakan bahwa citra perusahaan adalah fungsi pengaruh kumulatif dari ketidakpuasan/ kepuasan pelanggan. Ketika jasa sulit untuk mengevaluasi, citra perusahaan diyakini menjadi penting faktor yang mempengaruhi persepsi kualitas, evaluasi kepuasan pelanggan dengan pelayanan, dan loyalitas pelanggan. Andreassen et al., 1997. Cohen et al. 2006 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kepuasan yang diikuti dengan citra perusahaan merupakan hal yang penting dalam sebuah konstruk. Sutanto 2009 dalam penelitiannya menemukan bahwa citra perusahaan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan pelanggan. Ini menjadi dasar pengembangan hipotesis yang diajukan, yaitu H2 citra perusahaan secara positif berhubungan dengan kepuasan pelanggan 3. Hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan Virvilaite et al. 2009 menyatakan bahwa kepuasan adalah faktor terpenting yang berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini dapat dicatat bahwa kepuasan menganalisis dalam konteks hubungan pemasaran. Para ilmuwan menyatakan bahwa dalam hubungan jangka panjang pelanggan tidak hanya mengharapkan kualitas tinggi dari layanan utama tetapi juga manfaat tambahan dari melanjutkan suatu hubungan. Andreassen et al., 1997 berpendapat bahwa pelanggan loyalitas misalnya niat pembelian kembali, kemauan untuk memberikan kata positif dari mulut ke mulut adalah fungsi dari kepuasan pelanggan, yang sekali lagi merupakan fungsi dari kognitif perbandingan harapan sebelum konsumsi dan pengalaman aktual. Akbar dan Parvez 2009 dalam penelitiannya menemukan bahwa kepuasan pelanggan Pengaruh Kewajaran Harga I Ketut Rahyuda & Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja 377 mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Ini menjadi dasar pengembangan hipotesis yang diajukan, yaitu H3 kepuasan pelanggan secara positif berhubungan dengan loyalitas pelanggan. 4. Hubungan kewajaran harga dengan loyalitas pelanggan Penemuan dari Consuegra et al. 2007 menyatakan bahwa kewajaran harga yang dirasakan secara positif berhubungan dengan loyalitas pelanggan. Hal ini mendukung hipotesis bahwa harga yang wajar atau adil dapat loyalitas pelanggan. Hasil ini memberikan dukungan terhadap klaim bahwa kewajaran harga tertentu dianggap terkait dengan loyalitas pelanggan karena perkiraan parameter antara kedua kontruksi adalah positif dan signifikan. Bei and Chiao 2001 dalam penelitiannya menemukan bahwa kewajaran harga mempunyai hubungan yang signifikan dengan loyalitas pelanggan, hasil penelitian ini juga didukung oleh Virvilaite et al. 2009 yang menemukan bahwa kewajaran harga mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Ini menjadi dasar pengembangan hipotesis yang diajukan, yaitu H4 kewajaran harga secara positif berhubungan dengan loyalitas pelanggan. 5. Hubungan citra perusahaan dengan loyalitas pelanggan Citra perusahaan memiliki beragam informasi yang digunakan oleh konsumen untuk membentuk sebuah persepsi. Bahkan untuk seorang konsumen yang belum memiliki pengalaman dengan perusahaan, persepsi ini dapat terbentuk dari sumber informasi lain seperti iklan atau kata dari mulut ke mulut. Banyak penulis menyatakan bahwa citra perusahaan yang baik membantu meningkatkan penjualan perusahaan dan pangsa pasarnya dan untuk membangun dan menjaga hubungan dengan loyalitas pelanggan Tang, 2007. Andreassen dan Lindestad dalam Laohasirichaikul et al. 2010 menyatakan bahwa citra perusahaan akan memainkan peran yang semakin penting dalam lingkungan kompetisi yang meningkat dan penawaran layanan identik dengan menarik dan mempertahankan pelanggan. Kadampully dan Hu 2007 juga menyatakan bahwa Citra perusahaan dipengaruhi oleh kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan, yang pada gilirannya mempengaruhi loyalitas pelanggan. Jadi, kunci untuk loyalitas pelanggan tampaknya adalah pembinaan citra perusahaan yang diciptakan dengan meningkatkan kualitas layanan dan memuaskan pelanggan. Ini menjadi dasar pengembangan hipotesis yang diajukan, yaitu H5 citra perusahaan secara positif berhubungan dengan loyalitas pelanggan. 6. Hubungan kewajaran harga dan citra perusahaan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Telah diungkapkan dalam masing-masing hipotesis bahwa beberapa peneliti menemukan hubungan antara kewajaran harga dan citra perusahaan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Penelitian yang dilakukan Consuegra et al., 2007 378 Ekuitas Vol. 15 No. 3 September 2011 370 – 395 bahwa kewajaran harga mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pelanggan. Penelitian yang dilakukan oleh Sutanto 2009 menemukan bahwa citra perusahaan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan pelanggan. Kunci untuk loyalitas pelanggan tampaknya adalah pembinaan citra perusahaan yang diciptakan dengan meningkatkan kualitas layanan dan memuaskan pelanggan. Ini menjadi dasar pengembangan hipotesis yang diajukan, yaitu H6 Terdapat hubungan kewajaran harga dan citra perusahaan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. H1H4H3H2H5Gambar 1 Kewajaran Harga Kepuasan Pelanggan Loyalitas Pelanggan Citra Perusahaan Model Penelitian METODE PENELITIAN Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini menggunakan studi penjelasan explanatory research dan model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kausalitas. Model kausalitas didefinisikan sebagai suatu model yang bertujuan untuk menentukan hubungan dari suatu sebab akibat antara variabel eksogen dan variabel endogen Simamora, 2004. Penelitian ini dilakukan di areal Bandara Ngurah Rai. Ruang lingkup penelitian adalah kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, citra perusahaan dan kewajaran harga pada pengguna jasa layanan penerbangan domestik maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu terhitung sejak Maret sampai dengan Mei 2011. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh penumpang penerbangan domestik Garuda Indonesia dengan tujuan dan keberangkatan Denpasar. Sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang dimiliki oleh populasi tersebut. Ferdinand 2002 menyatakan bahwa ukuran sampel untuk pengujian model menggunakan SEM adalah antara 100-200 Pengaruh Kewajaran Harga I Ketut Rahyuda & Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja 379 atau tergantung pada jumlah parameter yang digunakan dalam seluruh variabel laten, yaitu jumlah parameter dikalikan 5 sampai 10. Penelitian ini menggunakan 14 indikator sehingga dengan menggunakan estimasi berdasarkan jumlah parameter diperoleh ukuran sampel sebesar 70 – 140 responden. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah maksimal, yaitu sebesar 140 responden. Teknik penentuan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu penumpang Garuda Indonesia yang sudah merasakan jasa pelayanan penerbangan domestik minimal 2 kali dalam setahun terakhir, memakai biaya sendiri untuk membeli tiket penerbangan Garuda Indonesia, dan pendidikan minimal tamat SMU atau sederajat. Variabel Penelitian Pada penelitian ini konstruk/variabel dibangun berdasarkan beberapa penelitian terdahulu. Kontruks/variabel kewajaran harga dan penerimaan harga dibangun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Consuegra et al. 2007. Kontruks/variabel kepuasan pelanggan dibangun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari 2006 dan konstruk/variabel loyalitas pelanggan dibangun berdasarkan teori dari Kotler and Keller 2007 dan citra perusahaan berdasarkan penelitian Andreassen dan Lindestad 1997. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel berfungsi untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan variabel yang akan dianalisis. Definisi operasional variabel dari masing-masing variabel sebagai berikut. Kewajaran Harga X1. Kewajaran harga adalah suatu penilaian untuk suatu hasil dan proses yang dapat diterima oleh pelanggan. Menurut Consuegra et al., 2007 kewajaran harga dapat diukur sebagai berikut. Harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas layanan merupakan suatu kondisi dimana harga jasa penerbangan domestik yang ditetapkan oleh Garuda Indonesia dianggap sesuai dengan kualitas layanan yang diterima pelanggan Referensi tingkat harga merupakan suatu perbandingan harga jasa penerbangan, dimana pelanggan merasa wajar jika suatu jasa penerbangan yang ditawarkan Garuda Indonesia berbeda dengan jasa maskapai penerbangan lainnya walaupun masih dalam kategori jenis yang sama .Harga yang ditetapkan dapat diterima merupakan suatu kondisi dimana harga yang ditetapkan Garuda Indonesia dapat diterima oleh pelanggan yang ditetapkan adalah sebuah etika, merupakan pemberitahuan mengenai perubahan harga tiket penerbangan oleh pihak Garuda Indonesia kepada pelanggannya Citra Perusahaan X2. Citra perusahaan adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang sesuatu. Menurut Andreassen dan Lindestad 1997, citra perusahaan dapat diukur sebagai berikut Advertising, yaitu ketertarikan pelanggan terhadap kegiatan periklanan yang dilakukan oleh pihak Garuda 380 Ekuitas Vol. 15 No. 3 September 2011 370 – 395 Indonesia melalui media elektronik Public relation, yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membangun citra baik perusahaan Garuda Indonesia. Physical image, yaitu kesan pelanggan terhadap segala bentuk fisik dalam meningkatkan citra Garuda Indonesia. dan Actual experience, yaitu semua kondisi atau aktivitas yang dirasakan oleh pelanggan ketika merasakan pelayanan yang ditawarkan oleh pihak Garuda Indonesia Kepuasan Pelanggan Y1. Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Menurut Consuegra et al. 2007 kepuasan pelanggan dapat diukur sebagai berikut. Kesesuaian harapan merupakan kesesuaian harapan pelanggan terhadap kualitas jasa yang ditawarkan oleh Garuda Indonesia Persepsi kinerja merupakan persepsi yang diciptakan oleh pelanggan terhadap pelayanan yang diterima dari pihak Garuda Indonesia. Penilaian pelanggan merupakan penilaian menyeluruh terhadap keunggulan layanan dibandingkan dengan layanan maskapai penerbangan domestik lainnya. Loyalitas Pelanggan Y2. Loyalitas pelanggan adalah komitmen yang tinggi untuk membeli kembali suatu produk atau jasa yang disukai di masa mendatang, disamping pengaruh situasi dan usaha pemasar dalam merubah perilaku. Dengan kata lain konsumen akan setia untuk melakukan pembelian ulang secara terus-menerus. Menurut Kotler dan Keller 2007 loyalitas pelanggan dapat diukur sebagai berikut. Repeat Purchase adalah kesediaan pelanggan untuk membeli ulang produk pelayanan yang ditawarkan oleh pihak Garuda Indonesia. Retention adalah ketahanan pelanggan terhadap pengaruh yang negatif mengenai perusahaan Referals adalah kesediaan pelanggan untuk membeli lini produk lain yang ditawarkan oleh pihak Garuda Indonesia Pengukuran Variabel Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa kuesioner yang terdiri atas sekumpulan pernyataan untuk mengukur variabel yang telah ditentukan. Pengumpulan data akan dilakukan melalui kuesioner yang diserahkan kepada masing-masing responden terpilih. Pengumpulan data dengan menggunakan pernyataan tertutup yang diberikan kepada responden secara langsung. Pernyataan tertutup sudah menggiring ke jawaban yang altenatifnya sudah ditemukan. Pernyataan-pernyataan pada angket tertutup dibuat dengan Skala Likert. Prosedur Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data jumlah responden dan skor total masing-masing variabel. Data kualitatif merupakan data yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka yaitu keberadaan tempat penelitian serta gambaran umum mengenai perusahaan. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari jawaban para Pengaruh Kewajaran Harga I Ketut Rahyuda & Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja 381 responden terhadap rangkaian pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Sumber sekunder yaitu data yang tidak didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari data yang dimiliki oleh perusahaan, studi kepustakaan, literatur, jurnal penelitian terdahulu dan majalah-majalah yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti Sugiyono, 2007. Teknik Analisis Data Berdasarkan hipotesis dalam penelitian ini maka metode analisis data yang digunakan adalah analisis SEM Structural Equation Modeling dari paket statistik SPSS AMOS, dengan pertimbangan SEM memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan relative rumit secara simultan Ghozali, 2005. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Penelitian Karakteristik responden merupakan alat ukur statistik yang penting dalam suatu populasi. Karakteristik responden dalam penelitian ini digambarkan mengenai jenis kelamin, Umur, pekerjaan, pendapatan dan tingkat pendidikan yang dikaitkan dengan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Adapun karakteristik yang terkumpul melalui pengumpulan kuesioner yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Tingkat Kepuasan Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Sangat tidak puas tidak puas cukup puas puas Sangat puas Total Laki-laki 2 5 14 35 14 70 Perempuan 0 5 22 28 15 70 Total 2 10 36 63 29 140 Sumber Data penelitian Tabel 2 menunjukan bahwa tingkat kepuasan pelanggan penerbangan domestik Garuda Indonesia berdasarkan jenis kelamin mencapai tingkat kepuasan yang tinggi yang dilihat dari jumlah pelanggan yang puas mencapai 63 orang dan yang sangat puas mencapai 29 orang. Pelanggan dengan jenis kelamin laki-laki lebih terlihat puas dibandingkan dengan pelanggan jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 28 orang, sedangkan pelanggan berjenis kelamin perempuan terlihat lebih sangat puas dibandingkan pelanggan berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 15 orang. 382 Ekuitas Vol. 15 No. 3 September 2011 370 – 395 Tabel 3 Tingkat Kepuasan Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia berdasarkan Frekuensi Penerbangan Frekuensi Penerbangan Sangat tidak puas tidak puas cukup puas puas Sangat puas Total 2 kali 2 4 3 2 0 11 3-4 kali 0 3 16 32 16 67 > 4 kali 0 3 17 29 13 62 Total 2 10 36 63 29 140 Sumber Data penelitian Tabel 3 menujukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan penerbangan domestik Garuda Indonesia berdasarkan frekuensi penerbangan mencapai tingkat kepuasan yang tinggi yang dilihat dari jumlah pelanggan yang puas mencapai 63 orang dan yang sangat puas mencapai 29 orang. Pelanggan yang lebih banyak puas adalah yang mempunyai frekuensi penerbangan 3-4 kali yaitu mencapai 32 orang. Begitu pula pelanggan yang paling banyak sangat puas adalah yang mempunyai frekuensi penerbangan 3-4 kali yaitu sebanyak 16 orang. Deskripsi Variabel Penelitian Salah satu teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada seluruh responden di areal Bandara Ngurah Rai. Kuisioner ini terdiri atas berbagai pernyataan yang dibuat berdasarkan 14 indikator yang diteliti. Dari hasil penelitian dapat diketahui jawaban responden atas menyatakan bahwa Rata-rata skor yang paling tinggi adalah pada konstruk kewajaran harga. Parameter atas indikator harga adalah sebesar 3,84. Hasil rata-rata skor yang lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata skor secara keseluruhan adalah referensi tingkat harga sebesar 3,41 dan harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas layanan sebesar 3,59. Untuk variable Citra perusahaan ternyata rata-rata skor yang paling tinggi pada konstruk citra perusahaan adalah actual experience yaitu sebesar 3,87. Rata-rata skor lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata skor secara keseluruhan adalah public relation yaitu sebesar 3,65 dan physical image yaitu sebesar 3,56, sedangkan rata-rata skor yang paling tinggi pada konstruk kepuasan pelanggan adalah indikator persepsi kinerja yaitu sebesar 3,84. Rata-rata skor lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata skor secara keseluruhan adalah penilaian pelanggan yaitu sebesar 3,70. Rata-rata skor yang paling tinggi pada konstruk loyalitas pelanggan adalah repeat purchase yaitu sebesar 3,81, sedangkan rata-rata skor lebih rendah jika Pengaruh Kewajaran Harga I Ketut Rahyuda & Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja 383 dibandingkan dengan rata-rata skor secara keseluruhan adalah indikator referalls yaitu sebesar 3,59. Pengujian Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini memilki skor product moment lebih dari 0,3 dengan taraf signifikansi kurang dari 5 persen sehingga semua butir dalam instrument tersebut dikatakan valid. Uji Reliabilitas adalah mengukur keandalan suatu instrumen, pada penelitian ini digunakan koefesien Alpha Cronbach menyatakan bahwa nilai suatu instrumen adalah reliabel bila nilai Alpha Cronbach ≥ Hasil uji reliabilitas berdasarkan hasil penelitian adalah bahwa Alpha Cronbach seluruh instrument tersebut lebih besar daripada 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa pengukuran tersebut dapat memberikan hasil yang konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Pengujian Model Confirmatory Factor Analisis Measurement Model. Measurement model adalah proses permodelan dalam penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki unidimensionalitas dari indikator-indikator yang menjelaskan sebuah faktor atau sebuah variabel laten. Terdapat dua uji dasar yaitu Uji Kesesuaian Model. Parameter koefisien regresi, varians dan kovarians dalam operasi SEM akan diestimasi untuk menghasilkan “estimated population covariance matrix”. Bila model yang dikembangkan baik, yaitu yang sesuai atau yang match maka parameter estimasi akan menghasilkan sebuah estimated covariance matrix yang dekat dengan sample covariance matrix. Kedekatan tersebut dievaluasi pertama-tama dengan uji chi-square dan fit index, karena itu, uji kesesuaian dan kecukupan model akan dilakukan dengan mengembangkan hipotesa nol. Dasar pengambilan keputusannya adalah Jika p ≥ maka tidak ada perbedaan antara covariance matrix populasi yang diestimasi dengan matriks kovarians sampel. Jika p ≤ maka terdapat perbedaan antara covariance matrix populasi yang diestimasi dengan matriks kovarians sampel. Hasil uji terhadap hipotesis Kewajaan harga menunjukkan bahwa uji kesesuaian model ini menghasilkan tingkat penerimaan yang baik, seperti terlihat dari tingkat signifikansi terhadap chi-square model ini sebesar Indeks GFI, AGFI, TLI, CLI, dan RMSEA berada dalam rentang nilai yang diharapkan, oleh karena itu hipotesa yang menyatakan bahwa indikator-indikator tersebut merupakan dimensi acuan underlying dimension bagi sebuah konstruk yang disebut kewajaran harga dapat diterima. Hasil uji terhadap hipotesis Citra perusahaan menunjukkan bahwa kesesuaian model ini menghasilkan tingkat penerimaan yang baik, seperti terlihat dari tingkat signifikansi terhadap chi-square model ini sebesar Indeks GFI, AGFI, TLI, CLI, dan RMSEA berada dalam rentang nilai yang diharapkan. Oleh karena itu hipotesa yang menyatakan bahwa indikator-indikator tersebut merupakan dimensi acuan underlying dimension 384 Ekuitas Vol. 15 No. 3 September 2011 370 – 395 bagi sebuah konstruk yang disebut citra perusahaan dapat uji terhadap hipotesis Kepuasan dan Loyalitas pelanggan menunjukkan bahwa kesesuaian model ini menghasilkan tingkat penerimaan yang baik, seperti terlihat dari factor loading masing-masing indikator yang mencapai ≥ 0,05, oleh karena itu, hipotesa yang menyatakan bahwa indikator-indikator tersebut merupakan dimensi acuan underlying dimension bagi sebuah konstruk yang disebut sebagai Kepuasan dan loyalitas pelanggan dapat diterima. Modifikasi Model Walaupun secara statistik semua hubungan variabel endogen dengan eksogen ternyata valid dan reliabel, tapi hasil pengujian kesesuaian model structural equation model menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan antara sample covariance matrix dengan matriks kovarian estimasi. Berdasarkan hasil kesesuaian model tersebut maka dilakukan modifikasi atau revisi terhadap struktural model tersebut dengan mengeluarkan variabel-variabel yang tidak signifikan dari model tersebut. Adapun pengeluaran variabel yang tidak signifikan didasari atas beberapa asumsi sebagai berikut, jika dilihat dari pengujian Modification Indices, tidak ada variabel atau error yang harus diolah lebih jauh untuk dimodifikasi. Berdasarkan Gambar 3 dapat dinyatakan bahwa hubungan antar konstruk berpengaruh positif. Hubungan antara kewajaran harga dengan kepuasan adalah 0,35 yang artinya adanya hubungan yang positif antara kewajaran harga dengan kepuasan sebesar 0,35. Hubungan antara citra perusahaan dengan kepuasan adalah 0,61 yang artinya adanya hubungan yang positif antara citra perusahaan dengan kepuasan sebesar 0,61. Hubungan antara kepuasan dengan loyalitas adalah 0,77 yang artinya adanya hubungan yang positif antara kepuasan dengan loyalias sebesar 0,77. Hubungan antara kewajaran harga dengan loyalitas adalah 0,05 yang artinya adanya hubungan yang positif antara citra perusahaan dengan kepuasan sebesar 0,05. Hubungan antara citra perusahaan dengan loyalitas adalah 0,24 yang artinya adanya hubungan yang positif antara citra perusahaan dengan loyalitas sebesar 0,24. Uji Kesesuaian Model-Goodness of Fit Karena model persamaan struktural mengalami modifikasi, maka harus dilakukan lagi pengujian kesesuaian model untuk mengetahui apakah model modifikasi fit dengan data sampel yang ada. Hasil pengolahan AMOS dapat dilihat pada Gambar 3 berikut, sedangkan hasil pengujian Goodness of Fit dapat dilihat pada Tabel 4. Dari hasil evaluasi terhadap model persamaan struktural yang mengalami modifikasi ternyata dari semua kriteria Goodness of Fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya model konseptual yang dikembangakan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Pengaruh Kewajaran Harga I Ketut Rahyuda & Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja 385  Gambar 3 Model Modifikasi Diagram Jalur Pengaruh Kewajaran Harga, Citra Perusahaan terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan Sumber Hasil penelitian Tabel 4 386 Ekuitas Vol. 15 No. 3 September 2011 370 – 395 Hasil Uji Goodness of Fit Model Modifikasi Model Default Model Cut off Value Keterangan Chi-square CMIN 51,873 Didasarkan pada tes signifikansi diharapkan kecil Probability Level p 0,949 ≥ 0,05 Baik CMIN/DF 0,741 ≤ 2,00 Baik GFI 0,946 ≥ 0,90 Baik TLI 1,081 ≥ 0,90 Baik CFI 1,000 ≥ 0,90 Baik RMSEA 0,000 ≤ 0,08 Baik Sumber Hasil penelitian Berdasarkan Tabel 5 nilai default model modifikasi alat ukur Probability Level ρ, CMIN/DF, TLI, CFI, GFI dan RMSEA semua menunjukkan angka yang cukup tinggi, yang mengindikasikan bahwa model sudah fit dengan data yang ada. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pengujian ini menghasilkan konfirmasi yang baik atas dimensi-dimensi faktor serta hubungan-hubungan kausalitas antar faktor. Uji Kausalitas Uji kausalitas bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas antara variabel eksogen dengan variabel endogen dalam suatu penelitian. Selain itu juga untuk menguji rumusan hipotesis penelitian. Adapun hasil uji regression weight dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Estimasi Parameter Regression Weight Modification Estimate P Label Kepuasan cut off value 0,05, H0 diterima. Hal ini menunjukkan pada tingkat signifikansi 5 persen, kewajaran harga tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Kewajaran harga tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Bahkan nilai korelasi adalah sebesar 0,345 dengan probabilitas sebesar 0,405 yang lebih kecil dari 0,05. Ini artinya kewajaran harga yang diukur melalui harga yang sesuai dengan kualitas layanan, referensi tingkat, harga yang ditetapkan dapat diterima dan harga yang ditetapkan adalah sebuah etika berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil atas hipotesis ini bertentangan dengan hasil penelitian sebelumnya, dimana kewajaran harga mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Beberapa peneliti Consuegra et al., 2007; Lichtenstein et al., 1988; Ndubisi, 2007 yang menemukan bahwa kewajaran harga mempunyai hubungan yang positif terhadap kepuasan pelanggan. Hasil ini menentang klaim bahwa keadilan yang dirasakan dari harga yang diberikan terkait dengan kepuasan pelanggan karena parameter diantara kedua konstruk tidak signifikan. Penelitian yang dilakukan Bei dan Chio 2001 yang menyatakan bahwa persepsi kewajaran harga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Kewajaran harga dalam penelitian ini bukan merupakan hal yang fundamental dan hal yang sangat penting dalam membangun kepuasan pelanggan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hermann et al. 2007 juga bertentangan hasil penelitian ini. Dalam penelitiannya didapatkan bahwa persepsi kewajaran harga prosedur mempunyai pengaruh terhadap kepuasan terhadap pelayanan. Penelitian ini memberikan kontribusi pada literature kepuasan dengan menggabungkan peran keadilan harga yang dirasakan dimana harga bukan elemen yang utama dalam menentukan kepuasan pelanggan. Pengaruh citra perusahaan terhadap kepuasan pelanggan Hasil hipotesis citra perusahaan adalah sebesar 0,040 yang kurang dari 0,05 sehingga ρ 0,040 cut off value 0,05, sehingga H0 diterima. Hal ini menunjukkan pada tingkat signifikansi 5 persen, kewajaran harga tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Variabel Kewajaran harga tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Korelasi antara kewajaran harga dan loyalitas pelanggan adalah sebesar 0,045 adalah relative rendah dibandingkan dengan syarat yg harus ada minimal 30 persen. Hasil penelitian ini bertentangan dengan studi empiris yang dilakukan oleh Consuegra et al. 2007 yang menyatakan kewajaran harga yang dirasakan secara positif berhubungan dengan loyalitas pelanggan. Penelitian ini juga bertentangan dengan hasil penelitian sebelumnya yakni Bei and Chiao 2001 bahwa kewajaran harga mempunyai hubungan yang signifikan dengan loyalitas pelanggan. Hasil penelitian juga bertentangan dengan Pengaruh Kewajaran Harga I Ketut Rahyuda & Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja 389 penelitian yang dilakukan oleh Virvilaite et al. 2009 yang menyatakan kewajaran harga mempunyai hubungan langsung yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Kewajaran harga dalam penelitian ini tidak mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pelanggan karena harga yang ditetapkan Garuda Indonesia tidak sesuai dengan kualitas pelayanan yang diberikan atau pelanggan tidak merasakan kewajaran harga dibandingkan maskapai penerbangan lainnya. Ketidaksesuaian antara harga dengan kualitas pelayanan Garuda Indonesia menyebabkan pelanggan tidak mempunyai keinginan untuk mencoba penerbangan rute domestik lain yang ditawarkan Garuda Indonesia tetapi memilih alternatif maskapai penerbangan lainnya. Pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas pelanggan Profitabilitas citra perusahaan sebesar 0,228 lebih besar dari 0,05 sehingga ρ 0,228 > cut off value 0,05 terhadap loyalitas pelanggan, sehingga H0 diterima. Hal ini menunjukkan pada tingkat signifikansi 5 persen, citra perusahaan tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan, bahwa citra perusahaan tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Korelasi antara citra perusahaan dan loyalitas pelanggan adalah sebesar 0,240 relatif lebaih rendah atas cut off product person sebesar minimal 30 persen. Hasil penelitian ini bertentangan dengan studi empiris Andreassen dan Lindestad 1997 yang menyatakan bahwa citra perusahaan merupakan jalur utama menuju loyalitas perusahaan. Dalam penelitiannya untuk pelanggan yang mempunyai keahlian yang rendah dalam penilaian layanan, citra perusahaan memperkuat perilaku untuk pembelian kembali. Hasil penelitian ini juga bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Huber et al. 2001 dan Romaniuk dan Sharp 1999 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara citra perusahaan dengan loyalitas pelanggan. Pengaruh citra perusahaan, kewajaran harga terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan Citra perusahaan, kewajaran harga mempunyai hubungan yang positif dengan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Dalam hubungan tersebut yang berpengaruh signifikan adalah hubungan antara kepuasan dan loyalitas pelanggan karena profitabilitas dari kepuasan pelanggan sebesar 0,000 yang kurang dari 0,05 sehingga ρ 0,000 FTable then H0 and H1 accepted, means that there is influence between service quality and corporate image on customer loyalty in AJB Bumiputera Branch Setiabudi Bandung. which means there is the existence of a direct relationship. Keywords Service Quality, Corporate Image, Customer’s Loyalty. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan. baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko yang mendasar seperti resiko kematian, atau dalam menghadapi resiko atas harta benda yang dimiliki. Menurunnya jumlah nasabah mengindikasikan Masih minimnya loyalitas nasabah untuk mengunakan kembali jasa asuransi AJB Bumiputera. Hal ini berdasarkan survey awal bahwa belum optimalnya Kualitas Pelayanan yang diberikan kepada nasabah serta Reputasi dari perusahaan menurun karena adanya masalah dengan nasabah sehingga tidak bisa menjaga Citra Perusahaan yang sudah dibangun sekian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah pada AJB Bumiputera Cabang Setiabudi Bandung. Fenomena yang terjadi adalah Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan penarikan sampel yang digunakan terdiri dari populasi dan sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling yang terdiri dari 85 orang verikatif yang digunakan adalah Importance Performance Analysis IPA , Regresi Berganda, Koefisien Determiansi, Korelasi dan Uji Hipotesis untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah pada AJB Bumiputera cabang Setiabudi Bandung baik secara parsial maupun simultan, dengan menggunakan alat bantu software yaitu SPSS for Windows 17 Hasil penelitian Fhitung > Ftabel 3,11 maka H0 ditolak dan H1 diterima, Artinya terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan dan citra perusahaan terhadap loyalitas nasabah pada AJB Bumiputera Cabang Setiabudi artinya adanya hubungan yang searah. Kata Kunci Kualitas Pelayanan, Citra Perusahaan, Loyalitas NasabahArni PurwantiPenelitian ini dilakukan pada Cinderella School of English for Children Bandung. Tujuanpenelitian ini yaitu untuk menganalisis Kewajaran Harga yang ditetapkan pada Cinderella Schoolof English for Children BandungMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif analisis. Unit analisis dalampenelitian ini adalah 257 responden orang tua siswa. Dari analisis hasil yang diperoleh yaitu Kewajaran Harga pada Cinderella School of English for Children Bandung sudah tinggi, tetapi untuk indikator harga yang ditetapkan sudahsesuai fasilitas yang ada mendapatkan skor terendah. Untuk itu pihak Cinderella School ofEnglish for Children Bandung harus lebih memperhatikan fasilitas yang ada selama ini. Sehinggaperusahaan harus selalu merancang harga yang wajar agar dapat diterima oleh The aim of this paper is to understand the relationships between service quality and customer satisfaction and how they impact corporate image and customer loyalty. Design/methodology/approach Data were collected from several cities in Mauritius. The study sample included participants who stayed in various hotels in Mauritius; the participants were randomly approached and invited to participate in a survey on their respective hotel's services. Findings Corporate image is influenced both by service quality and customer satisfaction, which in turn influences customer loyalty. Thus, the key to customer loyalty appears to be the fostering of a favorable image of the hotel firm created by improving service quality and satisfying customers. Research limitations/implications Given the difference in values and cultures among different countries, the findings need to be confirmed by further evidence from other countries. Future research should further investigate the impacts of service quality, customer satisfaction, corporate image, and behavior intentions on organizational performance measures such as profitability, extend the integrative framework and incorporate other variables. Practical implications This study clearly illustrates the importance of a long term focus on superior service delivery on a firm's image. Service quality and customer satisfaction should therefore aim to enhance a long term image of the firm in the customer's mind. Originality/value This research clearly adds new knowledge to the present body of hospitality literature and will assist managers by providing a practical approach to enhance customer yield-management principles to rate structures is complicated by what consumers perceive as unfair WeiweiHow to Boost customer satisfaction and customer loyalty is a golden rule of that business create profit in low profit era. This study aims to describe the relationship between corporate image and corporate reputation, and their impact on the customer's loyalty. In the end of this paper, a model of evaluation this impact is proposed. 30 Contoh Kritik dan Saran untuk Perusahaan Agar Lebih Baik – Untuk bisa menjadi perusahaan yang maju, selain meningkatkan kualitas produk dan penjualannya perusahaan juga harus terbuka menerima kritik dan saran. Kritik dan saran hadir karena karyawan peduli terhadap perusahaan. Seperti apa contoh kritik dan saran untuk perusahaan agar lebih baik? Simak di artikel ini! Ini Contoh Kritik dan Saran untuk PerusahaanDaftar IsiIni Contoh Kritik dan Saran untuk PerusahaanKritik dan saran mengenai perekrutanKritik dan saran kedisiplinanKritik dan saran kepemimpinanKritik dan saran peningkatan jabatanKritik dan saran perayaan ulang tahun Kritik dan saran peningkatan produkEtika Memberi Kritik dan Saran untuk PerusahaanKesimpulan Daftar Isi Ini Contoh Kritik dan Saran untuk Perusahaan Kritik dan saran mengenai perekrutan Kritik dan saran kedisiplinan Kritik dan saran kepemimpinan Kritik dan saran peningkatan jabatan Kritik dan saran perayaan ulang tahun Kritik dan saran peningkatan produk Etika Memberi Kritik dan Saran untuk Perusahaan Kesimpulan Canva Kritik dan saran pada dasarnya bertujuan untuk hal yang baik. Memang bila disampaikan dengan cara yang tidak baik, sebuah kritik atau saran bisa terkesan menghina. Namun, bila perusahaan mau mendengarkan, kritik dan saran bisa menjadi jalan untuk memajukan perusahaan. Berikut ini 30 contoh kritik dan saran untuk perusahaan agar lebih baik Kritik dan saran mengenai perekrutan Berikut ini contoh kritik dan saran untuk perusahaan dalam hal perekrutan 1. Perekrutan sudah bagus namun alangkah lebih baik bila perusahaan stop meminta kandidat untuk membawa berkas lamaran yang sudah diprint. HR seharusnya bisa melihat dari soft file yang diberikan oleh kandidat. 2. Untuk meringkas dan mempermudah kinerja HR, perusahaan bisa membuat website aplikasi khusus untuk perekrutan dimana di sana pelamar bisa mengisi data dan unggah berkas yang diperlukan untuk melamar. 3. Selama ini iklan perekrutan dimuat dalam bahasa yang terlalu formal. Sepertinya hal tersebut sudah tidak relevan dengan generasi sekarang. HR harus membuat iklan yang lebih casual sehingga menarik orang yang tepat untuk bergabung bersama perusahaan ini. 4. Mungkin sudah seharusnya kita mulai rekrut berdasarkan sikap dan sifat kandidat karena skill selalu bisa diajarkan. 5. Sebaiknya perusahaan memberitahu kandidat mengenai status lamarannya. Diterima atau tidak tetap harus diberitahu agar lebih memanusiakan pelamar. Kritik dan saran kedisiplinan Berikut ini contoh kritik dan saran untuk perusahaan dalam hal kedisiplinan 6. Selama ini karyawan yang datang terlambat diberi hukuman uang makan dipotong tapi yang datang selalu tepat waktu tidak diberikan apresiasi. Pemberian hukuman dan apresiasi yang seimbang pasti akan meningkatkan kedisiplinan karyawan. 7. Sebaiknya karyawan dibatasi waktu nongkrongnya di pantry karena itu bisa membuat rendahnya produktivitas kerja. 8. Alangkah baiknya semua staf tidak membawa makanan ke meja mereka. Makanan hanya bisa dimakan di pantry. Kasihan selama ini OB harus membersihkan meja yang dikerubungi semut. Makanannya tidak dibagi, tapi kotornya dibagi. 9. Sebaiknya karyawan diberikan fasilitas tumbler botol yang besar agar tidak terlalu sering mondar-mandir ke pantry untuk isi air minum. Banyaknya yang mondar-mandir bikin konsentrasi buyar. 10. Saya menyarankan untuk memberikan predikat karyawan teladan setiap bulannya agar semua orang berlomba meningkatkan kedisiplinannya. Kritik dan saran kepemimpinan Berikut ini contoh kritik dan saran untuk perusahaan dalam hal kepemimpinan 11. Ibu terlalu santai dalam menangani masalah ini, padahal dari tim sudah tidak sabar melihat eksekusi yang akan Ibu lakukan. 12. Ibu sudah benar dengan membuka forum ini, tapi rasanya sia-sia saja bila tidak ada saran yang dilaksanakan. 13. Ibu harus paham setiap tugas yang dilakukan setiap bagian agar bisa mengidentifikasi inti masalahnya ada di mana. 14. Bagaimana karyawan bisa disiplin kalau Bapak sebagai pemimpin atau atasan kami tidak memberikan contoh yang baik. 15. Pak, karyawan yang selalu overtime itu bukan berarti dia rajin tapi dia tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang tersedia. Bapak harus tahu itu. Kritik dan saran peningkatan jabatan Berikut ini contoh kritik dan saran untuk perusahaan dalam hal peningkatan jabatan 16. Saya kurang setuju dengan penunjukan Bapak Aidan sebagai Manager Marketing yang baru. Dia memang muda dan berprestasi tapi minim pengalaman. Mengapa perusahaan tidak memilih Pak Haidir yang jelas-jelas sudah ada di divisi tersebut selama 11 tahun? 17. Sebaiknya, selain karena pendidikan yang tinggi, pengalaman juga diperhitungkan dalam penunjukan staf untuk maju ke jabatan di atasnya. 18. Saya lebih yakin Bu Ella menjadi supervisor. Dia lebih tahu medan yang dihadapi karyawan setiap harinya. Dia juga memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. 19. Saya lebih suka nomor dua yang tak banyak masalah dibandingkan nomor satu yang ahli tapi ahli juga menimbulkan masalah. 20. Mungkin ini saatnya melibatkan para staf untuk memilih pemimpin mereka. Saatnya menerapkan demokrasi di perusahaan. Kritik dan saran perayaan ulang tahun Berikut ini contoh kritik dan saran untuk perusahaan dalam hal perayaan ulang tahun karyawan 21. Saya lebih setuju kalau jatah uang untuk perayaan ulang tahun karyawan dipegang oleh HRD. HRD tiap ada yang ulang tahun tinggal tanya uangnya mau dibelikan apa jadi tidak mengganggu waktu bekerja karyawan yang berulang tahun. 22. Sebaiknya perayaan ulang tahun dilakukan pas makan siang agar tidak mengganggu waktu bekerja. 23. Perayaan ulang tahun ini budget-nya harus adil. Harus dibedakan besaran biaya antara staf, supervisor, dan manager. Kalau disamakan, kasian sekali para staf. 24. Kalau bisa pilihan makanan yang akan dibelikan oleh HRD yang rendah kalori, kasian para karyawan senior yang harus konsumsi banyak kalori dan glukosa. 25. Perayaan ulang tahun hingga menceburkan karyawan ke kolam ikan di depan kantor sepertinya terlalu kekanak-kanakan. Sebaiknya dibelikan kue. Sesederhana puding yang dimasak OB pun sudah membahagiakan. Kritik dan saran peningkatan produk Berikut ini contoh kritik dan saran untuk perusahaan dalam hal peningkatan produk 26. Produk A memang laku tapi kurang ramah lingkungan. Sebaiknya kemasannya diganti dengan tas berbahan katun sehingga bisa dipakai kembali oleh konsumen untuk keperluan lain. 27. Produk B adalah yang paling dinanti oleh para pelanggan, sebaiknya berikan diskon untuk pembelian selanjutnya agar mereka datang kembali. 28. Produk C sudah sangat bagus posisinya di pasaran. Penambahan fitur otomasi pasti akan meningkatkan kelasnya. 29. Sebaiknya setiap peluncuran produk baru kita melibatkan para antusias seperti para influencer dari media sosial. 30. Ini saatnya membuat produk yang ramah lingkungan agar kita bisa memberikan bumi yang lebih layak huni untuk anak cucu kita dan juga para konsumen. Setelah melihat contoh kritik dan saran di atas, langkah selanjutnya adalah mengetahui etika agar kritik dan saran bisa didengar hingga akhirnya dilaksanakan. Pembahasannya ada di bagian selanjutnya, ya! Etika Memberi Kritik dan Saran untuk Perusahaan Berikut ini etika yang harus dipenuhi bila ingin kritik dan saran didengarkan oleh perusahaan Memberi kritik dan saran di waktu dan tempat yang tepat Sensitivitas diperlukan dalam membaca situasi Menyampaikan kritik dan saran dengan cara yang sopan Mengungkapkan kritik dan saran ke orang yang tepat Bila kritik untuk personal, sebaiknya diungkapkan secara pribadi Berikan saran yang memungkinkan untuk dieksekusi Catat kritik dan saran dengan lebih terstruktur agar mudah dipahami Kesimpulan Demikianlah pembahasan contoh kritik dan saran untuk perusahaan agar lebih baik. Kritik dan saran memang berdampingan. Saat kritik menunjukan kesalahan yang ada di pihak lain, saran menjadi jawaban atau solusi dari kesalahan yang ada. Semoga artikel ini bisa membantumu memberi kritik dan saran di tempatmu bekerja, ya! Klik dan dapatkan info kost di dekat mu Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah TagsSosial MediaTiktok

kesan dan harapan untuk perusahaan