3 ] LATHIFATUS SIRRI ( RAHASIA ) Letaknya kira-kira dua jari diatas Payudara Kiri , tempat bersemayamnya NAFSU MUTHMAINNAH ( Tenang ) . Wilayah Nabi Musa as. Jiwa ini didominasi sifat-sifat baik, yaitu : 1. Al-Juud = Murah Tangan 2. At-Tawakkal = Berserah Diri 3. Al-Ibadah = Senang Ibadah 4. Asy-Syukr = Syukur 5. 7 Tidak membuat batasan jelas. Kita harus bisa membuat batasan yang jelas, mengingat banyak orang yang juga bisa mempengaruhi kita dengan sikap atau hal buruk. Misalnya, kita memiliki teman di tempat kerja yang senang pergi ke tempat hiburan malam, batas toleransi kita akan diuji bilamana kita mencoba menasehati dan membujuknya. Tititktitik inilah yang dikenal dengan sebutan cakra. Meski banyak pro dan kontra tentang keberadaan cakra, namun kali ini kami akan mengulas 7 cakra yang terdapat dalam diri manusia. Sekali lagi, terserah anda mau percaya atau tidak. Seseorang yang cakra mahkotanya berkembang sempurna akan mengetahui banyak rahasia alam. Cakra ini balasan ucapan selamat bergabung di grup wa. Kesadaran jiwa di mana semuanya dimulai Apa pun jalan yang Anda pilih untuk meningkatkan kesadaran, bagian terpentingnya adalah Anda belajar mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang terjadi di bawah permukaan tanpa membiarkan pikiran Anda menekan atau mengubah apa yang muncul. Anda perlu mendengarkan seperti halnya teman Anda, tanpa menghakimi, sehingga Anda dapat belajar dari emosi Anda. Emosi Emotion , adalah perasaan yang merupakan senjata kita meraih ketennagan dan kedamaian serta kebahagiaan dalam hidup, inilah sebuah magnet keberlimpahan. Perasaan ini muncul dari jiwa, jika kita dapat menguasai dan memanfaatkan bagian bagian dari diri kita, terutama perasaan, maka apa yang kita rencanakan dalam hidup akan lebih mudah diraih.. We are just one thing. We are divine beings. A very strong Co-Creator. We are a manifestation of Divine Love in jeans and T-shirts, and in ourselves, there is ability to pick up good fortune in a amazing future as destined by God. Satu point utama dari diri kita sebagai manusia. Adalah,.. Kita sebagai manusia menyimpan bagian dari keilahian. Ada Percikan Cahaya yang berasal langsung dari Tuhan itu sendiri. Percikan Cahaya Tuhan yang mau tak mau, sadar ataupun tak sadar, membuat diri kita menjadi Co-Creator Asisten Pencipta yang sangat kuat. Kita adalah manifestasi dari Cinta Ilahi dalam wujud yang memakai celana jeans dan kaus , dan di dalam diri kita tinggal Kemampuan untuk menjemput nasib baik di masa depan yang lebih baik seperti sudah ditakdirkan oleh Tuhan. Tuhan sendiri telah memberikan sebagian dari dirinya di dalam diri kita, itulah kekuatan energi cahaya yang tak akan pernah habis sampai kapanpun, itulah kunci pembuka takdir, itulah energi yang tak terbatas untuk menulis takdir hidup kita sendiri. Kesadaran adalah sebuah sistem dalam diri kita, sistem ini terdiri dari input informasi bisa berasal dari panca indera – data yang tersimpan pada jiwa – data yang diberikan oleh ruhani , prosesor – pemrosesan data – otak manusia dan energi sebagai penggerak utama. Mengenal diri sendiri adalah proses yang sangat bermanfaat dan menantang. Dibutuhkan kerja dan keberanian seumur hidup yang menyenangkan. Keinginan Anda untuk mengetahui siapa diri Anda dan apa yang Anda inginkan adalah kesuksesan nyata dalam hidup. Ini memberi Anda tujuan, arah dan rasa sejahtera yang sejati. Know your true self gives you purpose, direction and a true sense of well-being. Tubuh adalah sisi fisik seseorang. Ia menyentuh dunia material melalui panca indera penglihatan, penciuman, pendengaran, perasa, sentuhan. Ruh adalah sisi spiritual manusia. Ruh adalah bagian langsung dari Tuhan yang diletakkan di dalam diri manusia, Percikan Cahaya Tuhan, Ia berinteraksi langsung dengan Tuhan dan dunia spiritual melalui serangkaian “indera” sendiri, hal-hal seperti iman, harapan, dan doa. Jiwa adalah kehidupan seseorang. Ini adalah prinsip menjiwai seseorang, dan bertanggung jawab untuk imajinasi, ingatan, alasan, dan emosi. Dengan demikian, jiwa berfungsi sebagai pusat komando bagi orang tersebut. Baik tubuh maupun Ruh tidak dapat berfungsi dengan sendirinya; keduanya mencari jiwa untuk arahan dan tindakan. Baca artikel Kesadaran Jiwa Tak Aktif, Maka Tak Tau Tujuan Karena Jiwa adalah energi, maka ia akan menjadi daya dorong bagi munculnya “fungsi” sebagai karakter utama jiwa. Energi listrik yang menjadi media bagi munculnya fungsi atau sifat sifat adalah gambaran tentang mekanisme kejiwaan itu. Atau disebut juga sebagai kesadaran jiwa. Hal itu terjadi berdasarkan instuisi pengetahuan yang terdapat di dalam dasar jiwanya. Dengan adanya pengetahuaninformasi ini, jiwa mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan terhadap segala hal yang terjadi dengan dirinya. Namun kemampuan untuk mengambil keputusan ini, antara satu individu dengan individu yang lainnya berbeda, tergantung kepada pengetahuan yang terdapat di dasar jiwa masing-masing dan kecepatan dirinya dalam mensintesiskan pengetahuan itu dengan pengaruh yang datang kepadanya. Termasuk juga kekuatan sistem syaraf yang dimilikinya. Berdasarkan hal di atas, kita dapat memahami hubungan antara jiwa dan sistem syaraf serta fungsi dari berbagai indera yang dimiliki manusia, sebagai hubungan perpaduan yang menakjubkan. Di mana sel-sel syaraf berfungsi untuk mengantarkan pengaruh yang datang dari luar, untuk dikelola dan dipahami oleh otak dengan bantuan pengetahuan yang dimiliki jiwa, sehingga respon yang muncul dalam menyikapi pengaruh yang datang dari luar tersebut sesuai dengan yang diharapkan dan dapat dilaksanakan oleh alat inderanya. "Dan jiwa serta penyempurnaannya penciptaannya. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketakwaannya." Al-QuranAsy-Syams7-8 Ayat di atas memberikan isyarat, bahwa jiwa manusia memiliki kemampuan untuk menyeleksi berbagai kemungkinan dari keputusan yang akan diambilnya, baik itu bersifat baik atau jahat. Hal itu didasarkan atas ilham yang diberikan Allah kepadanya dalam bentuk pengetahuan intuisi yang memungkinkan dirinya menghadapi berbagai masalah yang dihadapinya. Dalam ayat di atas juga, Allah SWT menjelaskan bahwa jiwa manusia telah disempurnakan-Nya. Dan kesempurnaan yang dimaksud dalam ayat ini, adalah kebebasan mutlak yang dimiliki jiwa untuk memilih apa yang dikehendakinya, di mana ia tidak dapat dipaksa untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginannya."Karena sesungguhnya jiwa itu selalu menyuruh kepada kejahatan."Al-QuranYusuf53 Ayat di atas secara gamblang menyebutkan bahwa jiwa mempunyai kebebasan untuk memilih, yaitu terbukti dengan seruannya untuk melakukan kejahatan. Dan ini adalah sebagian dari sifat-sifat dasar yang dimiliki oleh jiwa. Jika kita paham mengenai bagian bagian dari jiwa, maka kita juga bisa paham kenapa manusia disebut mahluk yang sempurna, ya karena lngkapnya fungsi jiwa ini. Jiwa yang dalam terminologi bahasa arab disebut sebagai nafs, atau ROH memiliki bagian bagian yang membuat fungsi mental manusia menjadi komplit, berbeda dengan mahluk lain yang ada di alam semesta. Jiwa adalah kata benda, sedangkan kata sifatnya adalah kesadaran jiwa Karena lengkapnya bagian jiwa tersebut, jika kesadaran kita tidak tepat, maka bagian bagian dari jiwa tersebut akan susah untuk dikenali dan dimanfaatkan sesuai fungsinya. Pengaruh dari gravitasi bumi tempat kita hidup ini menyebabkan beberapa fungsi Diri Palsu beberapa bagian jiwa ; Jiwa ego, jiwa amarah dan jiwa keinginan menjadi lebih mudah aktif dibandingkan beberapa jiwa yang lain. "Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali dirinya sendiri." Al-QuranAl-Qiyamah2 Kenapa jiwa bisa menyesali dirinya sendiri? Karena itu dalam Al Quran disebutkan bahwa JIWA lebih sering mengarah kepada kejahatan. Inilah salah satu keniscayaan dari kesempurnaan jiwa. Selain sempurnanya fungsi jiwa untuk memilih FREE WILL maka JIWA juga bisa memilih jalan KEJAHATAN untuk demi tercapainya tujuan. Bagian dari jiwa. dimulai dari bagian yang paling dekat dari Cahaya Tuhan point 1 sampai bagian yang paling dekat dengan LOGIKA PIKIRAN point 7 Jiwa Suci Jiwa Murni Jiwa Bijak Jiwa Tenang Jiwa Ego Jiwa Amarah Jiwa Keinginan Bagian jiwa dari point 1 sampai 3 disebut sebagai DIRI SEJATI Jika bisa terhubung dengan diri sejati, maka akan mudah bagi kita untuk bisa hidup tenang dan damai serta bahagia, mampu mengatasi bagian dari diri kta sendiri lapisan lapisan jiwa yang juga sering disebut sebagai nafsu nafsu. Bagian jiwa dari point 5 sampai 7 disebut sebagai DIRI PALSU Kesadaran Jiwa Diri Palsu merasa benar di wilayahnya,logika-pikiran sebagai alat pembenaran,yang kalau kita evaluasi dengan tolok ukur kebenaran,ternyata hasil akhir perbuatannya diselimuti pamrih dan kepalsuan. 1. Jiwa Suci Jiwa suci adalah sebuah tempat pertemuan antar unsur manusiawi dan ilahiah, di dalam lapisan jiwa suci terkandung titik di mana Langit dan Bumi bertemu, di mana kehidupan manusia memenuhi kehidupan transenden. Fungsi pusat sakral ini adalah untuk menyediakan sarana kontak dengan yang sakral sehingga kehidupan manusia tidak didominasi oleh tuntutan dan keinginan pikiran Duniawi. Jiwa suci adalah realitas hidup yang sebenarnya. Realitas Ilahiah yang berisi kehendak Tuhan, Seiring kita menyadari bahwa Kita Semua mahluk ciptaan, kesadaran ini yang disebut oleh orang-orang Yunani gnosis diperdalam. Kesadaran menjadi tahu. Kami tidak percaya, kami tahu, dan iman muncul sebagai saudara untuk kebijaksanaan baru ini. Iman kita didasarkan pada pengalaman kita untuk mengetahui, bukan pada sistem kepercayaan. Menjadi berpusat pada jiwa suci mengarah pada pemahaman dan pengalaman dari misteri kehidupan. Jiwa yang suci adalah '' Diri Sejati kita '', wujudnya persis seperti kita,namun berupa cahaya putih terang benderang cemerlang,jiwa suci inilah yang berinteraksi dengan RUH yang menyebabkan manusia bisa hidup. Subyek Ruh terluar interaksi dengan jiwa suci atau Ani menjadi RuhAni,kesadaran jiwa suci masuk dalam wujud Ruh berupa Nurani inilah '' Jati Diri Kita ''. 2. Jiwa Murni Nafs al-Safiyah adalah jiwa yang tulus murni. Pada tingkat kesadaran jiwa murni ini seseorang dapat disifati sebagai Insan Kamil atau manusia sempurna. Jiwanya pasrah pada Allah dan mendapat petunjukNya. Jiwanya sejalan dengan kehendakNya. Perilakunya keluar dari nuraninya yang paling dalam dan tenang. Kita mengenali unsur yang ke dua, yaitu, rohani jiwa, substansi dari jiwa adalah absolut memiliki keabadian mutlak, dalam realitas, hakikat jiwa berada di dalam dimensi lain karena keberadaanya tak dapat di lihat dengan indra mata. Namun kita bisa sangat merasakan keberadaanya, pengenalan akan jiwa rohani adalah pengenalan hal yang transenden Tuhan, jiwa adalah pengerak di mana manusia dapat menemukan kesadaran akan apa yang tidak dapat terlihat dan terlampaui oleh fikiran manusia, dengan ini jiwa dapat menemukan hakikat Tuhan serta Ketuhanan di dalam kehidupan manusia. Sebelum materi tubuh menampakan diri di dalam realitas jiwa terlebih dahulu di ciptakan, hal ini membuat status jiwa di balut dengan kesucian dan kemurnian. Karena jiwa tak tersentuh oleh segala konsep, bahasa, maupun ideologi apapun, hal ini menandakan bahwa jiwa digerakkan hati nurani, dengan hati nurani manusia memliki kesadaran, keterarahan terhadap hal-hal baik, dan bermakna. 3. Jiwa Bijak Kebijaksanaan adalah pemahaman yang mendalam mengenai orang, benda, peristiwa atau situasi, memberdayakan kemampuan untuk memilih atau bertindak untuk secara konsisten menghasilkan hasil optimal dengan minimal waktu dan energi. Kebijaksanaan adalah kemampuan untuk secara optimal efektif dan efisien menerapkan persepsi dan pengetahuan sehingga menghasilkan hasil yang diinginkan. Kebijaksanaan adalah pemahaman tentang apa yang benar dibarengi dengan penilaian yang optimal untuk bertindak. meliputi kecerdasan, kearifan, atau wawasan. Kebijaksanaan sering di ibaratkan kontrol satu reaksi emosional the "nafs" sehingga seseorang yang punya prinsip, nalar dan pengetahuan berlaku untuk satu tindakan. Kebijaksanaan adalah puncak dan sumber segala ilmu. Kesadaran jiwa bijak tidak terikat atau terbatas pada apapun di dunia ini. Kebijaksaan yang sejati berasal dari Pribadi yang lebih tinggi dari akal dan segala pengertian manusia. Baca artikel Guru Sejati Muncul Melalui Datangnya Kesadaran Bagaimana cara mendapatkannya? Tentu saja meminta ke 'Sang Pemilik Ilmu dan Pengertian'. Jika kita bisa menerima bahwa kita adalah makhluk spiritual yang hidup dalam tubuh fisik, maka ;spiritualitas adalah tentang persatuan, kebenaran, tanggung jawab pribadi, pengampunan, kehendak bebas, cinta dan kedamaian. Yang paling penting, spiritualitas adalah tentang menciptakan realitas kita sendiri, mengalami realitas-realitas menjadi kebijaksanaan yang hidup dalam hukum alam semesta sehingga kita dapat berkembang secara rohani dan kembali ke Penciptaan Allah SWT. Diri Bijak adalah posisi tengah , tahu kebenaran dari Diri Sejati dan juga tahu kepalsuan dari Diri Palsu. Mengambil sikap untuk membuat keputusan agar Bermakna,inilah tugas utama Diri Bijak. Diri Bijak masih rawan atas pengaruh tertarik medan energi magnitik yang sangat kuat dari Diri Palsu,jadi lebih aman kalau anda berada pada posisi Diri Sejati. 4. Jiwa Tenang Nafs al-mutma’innah atau jiwa yang tenang. Jiwa ini telah mantap imannya dan tidak mendorong perilaku buruk. Jiwa yang tenang yang telah menomor duakan nikmat materi. Bila suatu saat dalam kehidupan anda mengalami problema atau kegalauan atau situasi yang tidak menentu dalam kondisi kritis menurut persepsi relatif anda, maka langkah penyelamatan awal - segera lakukan tawakal kepada Tuhan untuk menghindari pengaruh setan , dan diam sejenak untuk tentramkan bathin, kemudian rasakan energi dari Tuhan mengalir ke dalam diri - sering kali informasi berupa instink atau ide solusi muncul, maka segera tangkap untuk selanjutnya gunakan pikiran cerdas anda untuk melangkah - berbuat mengatasinya. Bagaimana mau memulai tawakal bila kesadaran jiwa tenang tak bisa didapat? Bagaimana mau merasakan kesadaran tenang bila belum masuk ke posisi jiwa tenang? Taukah anda dimana jiwa tenang berada? Nafs jiwa dalam jasad itu bagaikan burung yang terkurung dalam sangkar, merindukan kebebasannya di alam lepas, menyatu kembali dengan alam rohani, yaitu alam asalnya. Setiap kali ia mengingat alam asalnya, ia pun menangis karena rindu ingin kembali.”–Ibn Sina Kesadaran jiwa tenang, adalah awal mula kita memasuki zona kehadiran Tuhan yang disadari dengan benar. Menjadi tenang artinya tetap diam, baik secara fisik maupun mental. Dalam keheningan fisik dan mental, dikatakan bahwa energi tubuh dan pikiran mengendap, sama seperti kotoran mengendap di dalam air, dengan turun ke dasar, dan yang Anda miliki hanyalah air dengan kotoran di bagian paling bawah. Jadi, airnya jernih, dan juga ada rasa istirahat di tubuh fisik dan pikiran juga terasa segar dan "jernih". Namun diam ini juga bukan berarti kita tak melakukan action apapun, karena sedianya kita tetap melangkan sesuai dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya. 5. Jiwa Ego. Jika suatu saat kita pernah mendapati diri kita sendiri berperilaku sedemikian rupa sehingga membuat kita sendiri merasa ngeri, maka kemungkinan besar ego kitalah yang mengendalikan kesadaran kita. Ego bisa menjadi rumit untuk dikelola - jika kita tidak hati-hati ia akan menyelinap di belakang kita ketika kita tidak mengharapkannya, dan sebelum kita mengetahuinya kita bertindak dengan cara yang kita tahu jauh di lubuk hati bukan untuk keuntungan terbaik kita. Apa itu ego? Ada banyak definisi ego yang berbeda, yang semuanya bisa menjadi sangat kompleks. Pandangan pribadi saya tentang ego adalah bahwa bagian kitalah yang merasa perlu menjadi istimewa. Itu adalah bagian dari kita yang mencari persetujuan - dan menurut definisi itu adalah bagian dari kita yang merasa kurang dalam beberapa hal. Inilah sebabnya saya tahu bahwa ego harus ditaklukkan. Bagaimana cara mengenali ego dan juga mengendalikannya dengan baik? Ego merupakan salah satu bagian dari jiwa kita, sering juga disebut sebagai nafsu. Banyak orang yang menyangka bahwa nafsu nafsu ini bisa dibuang dari diri kita, tetapi sebanrnya tidak, nafsu tak dapat dibuang, jiwa tak dapat dihilangkan. Yang paling mungkin untuk kita lakukan adalah menyadari dan mengenalinya, dan kemudian dikendalikan. Sehingga pada akhirnya, kitalah yang akan mengendalikannya, bukan jiwa ego yang mengendalikan diri kita. Jadi apa yang dapat kita lakukan untuk memerangi kesadaran jiwa ego? Sehingga nantinya bisa ditaklukkan dan digunakan? Langkah pertama adalah kesadaran - kita harus mulai menyadari kapan jiwa ego kita aktif dan meningkat sehingga kita dapat menghentikan dan mengendalikannya sebelum terlambat! 6. Jiwa Amarah Banyak tradisi spiritual, menjelaskan, mengarahkan kita untuk mengubah kemarahan kita menjadi kasih sayang, menyiratkan bahwa kemarahan bukanlah emosi "spiritual". Gagasan ini mengacaukan amarah dengan agresi, emosi dengan “apa yang sebenarnya dilakukan dengan amarah.” Kemarahan sebenarnya bisa menjadi ungkapan kasih sayang, kesediaan untuk menegakkan batasan yang sakral, atau membela seseorang yang tertindas. Belas kasih dan kemarahan dapat benar-benar hidup berdampingan. Kesadaran jiwa amarah bukanlah suatu tindakan, meskipun salah satu karakteristiknya adalah dorongan untuk melakukan sesuatu, dan melakukannya dengan cepat. Kemarahan dapat membantu kita mengatasi rasa takut untuk mengambil tindakan. Jadi bagaimana kita tahu tindakan apa yang harus diambil? Pertama, kita harus memperlambat. Kita harus diam. Ini sangat menantang. Rilekskan fisik dan masuklah ke dalam kondisi jiwa tenang. Dalam pengalaman saya, ada dua jenis kemarahan kemarahan yang benar sangat tenang dan membumi, dan tahu persis apa yang harus dilakukan. Itu juga sangat jarang. Jauh lebih umum adalah kemarahan cemas, yang gelisah dan bingung, tidak sabar untuk bertindak. Ini biasanya karena amarah yang gelisah bercampur dengan rasa takut atau sakit hati atau keduanya, dan amarah itu berusaha mencari jalan keluar untuk merasakan hal-hal lain itu. Duduk masih membawa emosi-emosi lain itu ke permukaan. Jadi kita harus duduk diam. Kita harus mendengarkan pesan kemarahan, bahkan jika yang diketahuinya adalah ada sesuatu yang salah. Kita harus memberinya kesempatan untuk berbicara dengan kita, berdialog dengannya, bahkan mengajukan beberapa pertanyaan. Batas apa yang telah dilewati? Kebutuhan apa yang dapat kita tangani sekarang? Bisakah kita jujur ​​tentang kebutuhan itu dengan belas kasihan terhadap sudut pandang orang lain? Spirituality is not about finding ways to avoid or eradicate our feelings. Its work is deeply emotional in nature, and it’s about getting close enough to ourselves that we can see to the heart of what’s happening, be honest about it, and care for ourselves and each other to the best of our ability. Rejecting our emotions is not the path. Listening closely to the messages of the heart and honoring them, even and especially when they are uncomfortable to sit with—that’s the practice. That’s where we find the nectar of anger. 7. Jiwa keinginan Keinginan adalah pangkal dan salah satu sumber keresahan jiwa tapi juga aktualisasi dari kemanusiaan. Bila diatur dengan baik dia bisa mengantar kita menuju Rahmatan lil alamin, tapi bila tak diatur dia akan menjadi masalah. Apa itu keinginan? Keinginan dapat didefinisikan sebagai emosi positif motivasi terhadap objek, orang, atau aktivitas tertentu. Keinginan bervariasi dalam kekuatan dan akibatnya dalam kemampuan mereka untuk memotivasi perilaku. Apa kekuatan dari keinginan dan kemampuan untuk menahan dorongan? Ketika hasrat menjadi semakin kuat, kemungkinan diri sendiri harus lebih besar hingga kekuatan pengendalian diri yang lebih besar untuk mengatasi dorongan untuk bertindak. Namun, dalam ketiadaan keinginan tidak perlu kontrol diri. Keinginan adalah pangkal dan salah satu penyebab keresahan jiwa, oleh karena itu inginkanlah hal-hal yang akan mendekatkan kita kepada Allah. Inginkanlah sesuatu semata-mata niat karena Allah dan untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan begitu, InsyaAllah hati akan selalu kuat. Nothing to lose, apapun dan bagaimanapun akhir dari keinginan tersebut…. Jiwa yang teraliri energi dari Cahaya Tuhan akan mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk bisa Tenang, sehingga dalam kondisi Kesadaran jiwa tenang kita akan bisa mempunyai kesadaran untuk membedakan mana yang tepat untuk dilakukan dan tidak, jiwa yang tenang juga pasti akan bisa memilah-milah mana keinginan jiwa yang harus dipenuhi dan mana keinginan jiwa yang harus di tolak. Kesadaran akan selalu bertindak selektif dalam memilihkan makanan untuk jiwa dan raganya. Baik mengenai kualitas maupun kuantitasnya. Sehingga antara jiwa dan raga nantinya akan bisa berjalan secara selaras sesuai dengan tuntunan-tuntunan yang bersumber dari Tuhan Jika anda ingin tersambung sehingga bisa secara interaksi mengenali sekaligus memanfaatkan lapisan lapisan jiwa ini, atau bahkan masuk lebih dalam lagi sehingga melampaui kesadaran jiwa dan masuk ke Kesadaran Cahaya Tuhan, maka anda bisa mengikuti workshop privat ilmu energi spiritual yang diadakan di Jogjakarta dengan format workshop privat. Mari silahkan mendaftar, jika anda ingin menemukan tujuan hidup yang sejati dan membuat hidup lebih bermakna serta bermanfaat sehingga nasib bisa diarahkan ke hal hal yang baik dan benar, silahkan mendaftar program pengembangan diri dan terapi jarak jauh ini. Jika anda mengikuti program solusi super sukses maka anda akan mendapatkan sebuah rahasia yang menjadi rahasia hidup yang tenang dan damai serta bahagia. Bukan hanya teori dan filsafat atau nasehat saja, Tapi langsung praktek, saya akan bertindak sebagai fasilitator anda dalam membersihkan energi negatif dalam diri anda sehingga kesialan bisa dihilangkan, menjadi coach anda dalam membuat diri anda lebih baik dari waktu ke waktu dan membuat rencana hidup yang akan akan membuat jalan hidup semakin jelas, menjadi teman curhat anda sehari hari dalam membahas setiap kejadian yang muncul, menjadi sahabat anda disetiap waktu, bahkan jika perlu saya akan memberikan banyak humor atau candaan yang akan mencairkan suasana. Saya akan menjadi personal Coach dan Trainer bagi anda. Jika anda tertarik untuk mengikuti program pengembangan diri berbasis energi kesadaran dengan metode pembelajaran jarak jauh ini maka anda bisa membuka link berikut ini Anda bisa hubungi saya setiap saat untuk mendaftar Coach Erlangga Hp Artikel lain yang terkait Mengalami Kesadaran Jiwa Hidup Ini Ajaib, Mari Kita Syukuri Ada Niat, Pasti Ada Jalan Mengingat Asal Sang Jiwa Sifat Jiwa About Erlangga Asvi - Rahasia terdalam dirimu disebut dapat digali lewat tes kepribadian ini. Ada banyak rahasia tentang dirimu yang mungkin tidak kamu sadari. Hal ini dapat memengaruhi caramu bersosialisasi dan memandang sesuatu. Nah, dengan melihat gambar di tes kepribadian ini, kamu bisa membaca banyak hal tentang dirimu. Jadi, gambar pertama apa yang kamu lihat? Ini penjelasannya, seperti dilansir dari laman BuzzQuiz. 1. Busur panah Orang yang bertolak belakang Baca Juga Tes Kepribadian Pintu yang Anda Pilih akan Mengungkap Apa yang Menahan Anda untuk Mencapai Tujuan dalam Hidup Bila busur panah adalah gambar pertama yang dilihat, berarti kamu orang yang terlihat dingin di luar, tetapi antusias di dalam. Kamu tidak bisa banyak bicara dengan orang yang tidak kamu kenal. Namun, begitu kamu menganggap seseorang sebagai temanmu. Kamu dapat menunjukkan citra yang berbeda di depan mereka dan dapat berbagi rahasia, membicarakan hal apa pun. Inilah dirimu, orang yang bertolak belakang. 2. Kepala kambing orang yang terlalu baik Bila kepala kambing adalah gambar pertama yang dilihat, berarti kamu adalah orang yang terlalu baik. Baca Juga Tes Kepribadian Emosi Apa yang Anda Sembunyikan dari Orang Lain? Pilihan Anda akan Mengungkap Bagaimana Hal Itu Mempengaruhi Hubungan Anda Kamu memperlakukan teman dan orang-orang di sekitarmu dengan sangat baik. Kamu lebih suka memiliki hubungan saling percaya, dan 100 persen mempercayai temanmu. Secrets are seductive, irresistible, provocative, and exciting. Secrecy involves the intentional concealment of information from others. Deception in the form of having secrets is deeply ingrained in human communication. [1] We could say that once a secret is unveiled, it is no longer a secret, but becomes, instead, a revelation. Some secrets involve anticipatory excitement and the expectation of being revealed, such as in the case of a surprise party, the sex of an unborn child, or a marriage proposal. Secrets that we expect to keep undisclosed usually involve situations that may result in negative judgment from others, such as those having to do with a perceived moral transgression. Infidelity tends to be prominent in that domain. Yet secrets may also involve situations where a stressful event or unusual circumstance, such as a serious illness, may lead the person involved to hide information from others. Secrets that may result in negative perceptions are held in place by shame and guilt. Shame motivates us to hide, but, at the same time, another aspect of the shame emotion that many people do not consider is that it urges us to restore broken bonds. [2] Given this mixed motivation, secrets may become ambivalently held, where the wish to hide coexists with an urgency to seek relief and connect with others by revealing information. A study exploring how emotions surrounding secrecy shape its experience found that secrets evoking shame, more so than guilt, are likely to intrude upon one’s thinking in irrelevant moments. [3] It is no wonder, then, that the impact of keeping secrets has been associated with mental stress and diminished physical health.[4] [5] Carrying a secret alone and without support can lead to rumination and is associated with decreased well-being, whereas the relief of revealing a secret, even anonymously, and receiving understanding, affirmation, forgiveness, or support by others is unburdening. [6] [7] Although some people can effectively keep their own and others’ secrets to themselves, there are times when holders of a secret may feel compelled to expose the content of what they are carrying. Secrets create a tension that seeks relief through participation. Young children, as well as adults, will often reveal a secret to another person, as though disclosure and shared concealment solidify a bond between them while mitigating the effects of secrecy. Unfortunately, such bonds are often broken when revelations are disclosed to others. Sharing a secret may negatively impact the person who receives the information, even though they may feel special or honored to be trusted. The transmission of secret information often has intense emotion as a travel companion. Along with the information, the emotions transmitted may also be taken on by the recipient of the revealed secret. Thus, a commitment to conceal secret information can be burdensome, evoke feelings of isolation, and conflict with needs for affiliation with others. [8] Having someone confide in you can have relational benefits, but it can also be a burden if your mind wanders toward revisiting the secret and attempts to problem-solve. [9] The emotional burden of concealing information for another person may have consequences mildly similar to those experienced by the owner of the secret. Perhaps before we tell a secret, we should be mindful of its potential effects on the recipient. References [1] Farber, Blanchard, M., Love, M. 2019. The nature, prevalence, and functions of lying and secret keeping Why do we do these things? In B. A. Faber, M. Blanchard, and M. Love, Secrets and lies in psychotherapy pp. 31-54. Washington, DC American Psychological Association. [2] Nathanson, D. 1992. Shame and pride Affects, sex, and the birth of the self. New York, NY Norton. [3] Slepian, M. L., Halevy, N., and Galinsky, 2019. The solitude of secrecy Thinking about secrets evokes goal conflict and feelings of fatigue. Personality and Social Psychology Bulletin, 45, 1129-1151. [4] Lane, D. J., and Wegner, D. M. 1995. The cognitive consequences of secrecy. Journal of Personality and Social Psychology, 69, 237–253. [5] Cole, S. W., Kemeny, M. E., Taylor, S. E., & Visscher, 1996. Elevated physical health risk among gay men who conceal their homosexual identity. Health Psychology, 15, 243– 251. [6] Slepian, M. L., Camp, N. P., Masicampo, E. J. 2015. Exploring the secrecy burden Secrets, preoccupation, and perceptual judgments. Journal of Experimental Psychology, 144, 31-42. [7] Zhang, Z. and Dailey, R. M. 2018. Wanna hear a secret? The burden of secret concealment in personal relationships from the confidant's perspective. Journal of Relationships Research, 9. [8] Slepian, M. L., Greenaway, K. H. 2018. The benefits and burdens of keeping others' secrets. Journal of Experimental Social Psychology, 78, 220-232. [9] Slepian, M. L., Kirby, J. N., & Kalokerinos, E. K. 2019. Shame, Guilt, and Secrets on the Mind. Emotion. Advance online publication. Oleh Prof Nasruddin Umar, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah JAKARTA - Pembahasan titik dibawah huruf ba banyak dibahas didalam kitab-kitab tafsir Isyari dan kitab-kitab tasawuf. Menurut riwayat dari A-Hafiz ibn Sulaiman ibn Ibrahim al-Qun duzy, sesungguhnya seluruh ra hasia kitab-kitab samawi tersimpul di dalam Alquran. Rahasia keseluruhan Alquran tersimpul di dalam surah al-Fatihah, dan rahasia keseluruhan surah al-Fatihah tersimpul di dalam basmalah, dan rahasia basmalah terletak pada sebuah titik di bawah huruf ba di awal kalimat. Dalam kitab tafsir Isyari, penciptaan alam raya dihubungkan dengan sumpah pertama Allah dalam Alquran, yaitu Nun wa al-Qalam wa ma yasthurun Demi Pena dan apa yang dituliskannya. Di antara mereka ada yang memahami secara semiotik bahwa nun adalah botol tinta, dan al-qalam adalah pena penciptaan. Huruf pertama yang ditulis pena itu ialah satu titik yang kemudian disimbolkan di bawah huruf ba pa da lafaz bi ism Allah. Titik itu menjadi starting point terhadap tulisan pena itu. "Tidak gugur sehelai daun melainkan sudah tercatat di dalam Lauh Mahfuz". Hadis ini dihubungkan dengan pena suci itu. Kumpulan-kumpulan tulisan pena menjadi al-kitab dan menjadi hukum kauniyyah. Pena suci itu terus berjalan. Tulisan-tulisannya mustahil akan bisa dipahami semua oleh manusia, sebagaimana diisyaratkan dalam Alquran "Katakanlah Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Tuhan-ku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis ditulis kalimat- kalimat Tuhanku meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu pula. QS al-Kahfi [18]109. Lebih dipertegas lagi di dalam ayat lain "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut menjadi tinta, ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudah kering nya, niscaya tidak akan habis-habisnya dituliskan kalimat Allah." QS Luqman [31]27. Pembahasan rahasia titik di bawah huruf ba mengingatkan kita kepada penciptaan awal yang dikaitkan dengan teori dentuman awal the big bang oleh para filsuf Platonisme. Para filosof dan kalangan sufi mempunyai kesamaan logika bahwa asal-usul kejadian makrokosmos dan dengan sendiri-nya mikrokosmos berasal dari sebuah titik yang maha padat ciptaan Tuhan. Karena sedemikian padatnya maka kemudian mengalami ledakan dan partikel-partikel pecahannya kemudian mengalami pro ses pembesaran expanding universe yang dalam bahasa Al quran diistilah kan dengan wa inna la- musi'un lalu Kami me luas kannya QS al-Dzariyat [51]47. Partikel-partikel itu dihubungkan dengan galaksi bimasakti milky way dengan seluruh famili planet yang ada di dalam kawasannya. Dalam wacana tasawuf, partikel-partikel utama disebut dengan syajaratul baidha' yang menjadi asal-usul dari segala ciptaan. Ibnu 'Arabi menghubungkannya de- ngan entitas-entitas luar external entitiesal-a'yan al-kharijiyyah. Sebuah partikel yang mengalami proses pemadatan jika mencapai pun cak pemadatannya akan melahirkan ledakan. Sebaliknya sebuah partikel yang terus-menerus meng- alami pengembangan maka pada akhirnya juga akan meledak, seperti balon yang ditiupkan udara ke dalamnya, semakin banyak udara masuk semakin membengkak balon itu dan pada puncaknya juga akan terjadi ledakan. Jadi, ledakan bisa terjadi karena pemadatan dan ledakan bisa juga terjadi karena pengembangan. Perbedaan mendasar antara filsuf dan sufi ialah konsep asal-usul penciptaan alam semesta. Kalangan filsuf berpendapat bahwa asal-usul alam semesta universe ialah terjadi dengan sendirinya creatio ex nihilo meskipun kalangan filsuf lainnya tidak puas karena memang susah dinalar secara logika murni bagaimana ada sesuatu tanpa ada yang mengadakannya, bagaimana sebuah ciptaan creation bisa ter- cipta tanpa ada pencipta khaliq/ creator. Bagi para sufi , terjadinya al- a'yan al-kharijiyyah adalah kelanjutan dari ta'ayyun awwal, yaitu proses dari Ahadiyah ke Wahidiyyah. Yakni dari sisi Tuhan sebagai Sirr al-Asrar/the Secret of the Secred kemudian ingin mengenal diri- Nya lalu memperkenalkan diri-Nya melalui Sifat-sifat dan Nama-namanya. Sisi Tuhan yang pertama disebut Ahadiyyah dan sisi yang terakhir disebut Wahidiyyah supaya tidak bias lihat artikel terdahulu tentang Ahadiyyah dan Wahidiyyah dan al-A'yan al-Tsabitah. Sifat-sifat dan nama-nama Allah SWT yang ada di dalam al-A'yan al-Tsabitah menuntut konsekuensi maka proses entitas terus berlanjut dan tidak hanya berhenti pada al- A'yan al-Tsabitah. Sulit memahami Allah sebagai Rabb dan Ilah tan pa marbub dan ma'luh yang menyembahnya. Sulit dipahami Tuhan seba- gai Maha Pencipta al-Khaliq tanpa makhluq. Sulit memahami Allah SWT Ma ha Pemberi al-Wahhab tanpa objek yang diberi mauhub, dan seterusnya. Konsekuensi inilah yang melahirkan alam semesta yang merupakan kelanjutan proses dari al-A'yan al-Tsabitah. Beda antara keduanya ialah al-A'yan al- Tsabitah, entitasnya permanen atau biasa disebut wajib al-wujud. Sedangkan, alam se mes ta, termasuk manusia, adalah enti tas baharu al-a'yan al-hawadits atau biasa disebut dengan mumkin al-wujud. Baik yang pertama maupun yang kedua, asal-usulnya terlacak dan jelas, semuanya dari Allah SWT. Allah SWT disebut Ibnu -rabi sebagai al-Haqq dan makhluk-Nya disebut al-khalq. Allahu a'lam. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini Pernahkah kamu diminta untuk menjelaskan tentang dirimu dan kamu merasa kesulitan? Atau mungkin kamu pernah berselisih paham dengan orang lain mengenai dirimu? Kamu merasa dirimu A, tetapi orang lain mengatakan dirimu B. Salah satu teori psikologi bernama Johari Window bisa membantumu menyelesaikan masalah tersebut melalui mengenal diri sendiri. Tentang Teori Johari WindowTeori Johari Window merupakan salah satu teori psikologi yang digagas oleh dua orang psikolog Amerika bernama Joseph Luft dan Harrington Ingham pada tahun 1955. Model ini kemudian dipublikasikan oleh jurnal “The Western Training Labroratory in Group Development” dari University of California Los Angeles hingga akhirnya banyak digunakan oleh para akademisi di bidang Johari Window juga disebut dengan teori kesadaran diri mengenai perilaku maupun pikiran yang ada dalam diri sendiri maupun di dalam diri orang lain Osmanoğlu, 2019. Teori ini mengajari kita untuk memahami diri sendiri tidak hanya dari perspektif pribadi namun juga melibatkan pandangan orang karena itu, selain baik untuk diri sendiri, menerapkan gagasan dalam teori ini juga dapat membantu suatu kelompok dalam memahami anggotanya satu sama lain sehingga tercipta kelompok yang harmonis Chandge, 2018.Teori psikologi ini menyebutkan bahwa dalam diri seseorang terdapat 4 bagian yang disebut dengan panel jendela atau kuadran, setiap kuadran menggambarkan informasi mengenai perasaan, perilaku, pandangan, intensi, dan motivasi mengenai diri seseorang Chandge, 2018. Melalui ke-empat kuadran ini kita dapat mengetahui bagian lain dari diri kita Garagna, 2003.Empat Kuadran dalam DiriMenurut Chandge 2018, keempat kuadran dalam Johari Window memiliki area dan peran yang berbeda-beda. Sumbu horizontal menggambarkan pengetahuan individu, sedangkan sumbu vertikal menggambarkan pengetahuan kelompok. Secara lebih rinci, hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikutKuadran 1 atau open self adalah daerah terbuka yang menunjukkan perilaku dimana seseorang sadar dan bersedia untuk dibagikan ke orang lain. Dengan kata lain kuadran ini menunjukkan perilaku yang kita dan orang lain sama-sama 2 atau blind self adalah daerah buta yang menunjukkan sifat dan perilaku yang dimiliki seseorang namun tidak ia kenali, akan tetapi dikenal oleh orang lain. Terkadang suatu masalah atau kelemahan hanya dapat dilihat oleh orang 3 atau hidden self adalah daerah tersembunyi yang menunjukkan perilaku yang dimiliki seseorang, yang ia kenali namun tidak bersedia untuk dibagikan pada orang lain sehingga orang lain tidak 4 atau unknown self adalah daerah misteri yang menunjukkan perilaku, sifat, motivasi, serta intensi yang dimiliki seseorang namun tidak diketahui baik dirinya ataupun orang lain. Hal ini bisa jadi merupakan potensi tersembunyi dari diri seseorang yang belum Diri dengan Johari WindowLantas dari keempat kuadran tersebut bagaimana cara kita untuk meningkatkan kesadaran akan diri sendiri? Caranya ialah dengan memperluas area open self atau kuadran 1 dengan membuat orang lain tahu dan kita juga tahu. Kita bisa memulainya dengan bertanya pada diri dengan pertanyaan “Menurutku, Aku adalah orang yang seperti apa? Apa yang kira-kira orang lain lihat tentang diriku?”.Kita bisa menuliskan secara jujur mengenai pertanyaan diatas agar bisa lebih memahami diri sendiri. Selain itu, kita juga bisa memperkecil kuadran 2 atau area blind self karena di area ini kita tidak mengenali diri kita. Justru, orang lain yang lebih tahu. Hal ini tentu perlu diperbaiki karena menunjukkan bahwa kita tidak mengenal diri bagaimana cara memperkecil area blind self? Kita bisa memulainya dengan bertanya pada orang lain. Yups! Cara ini mengajari kita untuk mengenal diri secara tidak sendiri. Setiap orang dapat dikatakan memiliki blind spot masing-masing. Blind spot kita lebih mudah disadari oleh orang lain daripada diri blind spot ini bisa kita ketahui dengan bertanya pada beberapa teman dekat dengan pertanyaan “Menurutmu, aku adalah orang yang seperti apa?”. Jawaban yang disebutkan oleh teman dekat kita yang ternyata tidak ada dalam list open self, bisa jadi hal itu adalah area blind spot yang selama ini tidak kita tidak semua pendapat orang lain harus kita terima karena tidak semua pendapat orang lain tentang diri kita benar adanya. Kita bisa menyaring pendapat mana yang kira-kira relevan dan kita juga bisa membuang pendapat yang tidak relevan. Dengan begitu kita tetap dapat hidup dengan kepercayaan yang kita pegang bagaimana dengan kuadran 3 dan 4? Pada kuadran 3 biarkan keduanya tetap balance. Memang terdapat beberapa hal dalam diri yang cukup kita saja yang tahu, orang lain tidak perlu mengetahuinya. Kuadran 4 atau unknown self yang dapat dikatakan sebagai locked area,tidak perlu kita rubah lagi karena diri sendiri maupun orang lainpun tidak ada yang memahami area area ini bisa jadi akan muncul ketika terdapat moment tertentu atau hal-hal yang belum kita coba sebelumnya yang ternyata bisa kita lakukan. Oleh karena itu, untuk menemukannya kita bisa menggunakan prinsip “Mulai atau coba dulu aja”.Manfaat Mengenal Diri SendiriBanyak manfaat yang kita dapat dari mengenal diri sendiri. Menurut Osmanoglu 2019 manfaat dari mengenal diri antara lain meningkatkan subjective well being seiring dengan meningkatknya hubungan yang positif dengan orang lain. Selain itu, dengan lebih memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri kita dapat menjadi pribadi yang lebih percaya diri, meningkatkan resiliensi, memiliki tingkat regulasi diri yang tinggi, menjadi lebih dewasa, dan mampu mengatasi stres atau tekanan dalam berperan banyak terhadap diri sendiri, mengenal diri melalui Johari Window juga banyak digunakan oleh para trainer dalam membentuk tim yang solid dan harmonis Chandge, 2018. Dengan menggunakan teknik Johari Window, antar anggota tim dapat mengetahui dan memahami pribadi masing-masing sehingga meningkatkan efektivitas dalam komunikasi tim. Komunikasi yang lancar menjadi salah satu kunci keberhasilan suatu itu tadi cara untuk mengenal dan menemukan diri sendiri melalui Teori Johari Window. Kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan pemahaman akan diri sendiri. Yuk dicoba!ReferensiChandge, R. 2018. Johari WIndow A Useful Communication Model and Psychological Tool for Improving Understanding Between Individuals. Proceedings of International Conference on Advances in Computer Technology and Management ICACTM, 4, L. 2003. Seeing through the Johari Window improving the quality of interpersonal communication. Paper presented at PMI Global Congress 2003—EMEA, The Hague, South Holland, The Netherlands. Newtown Square, PA Project Management D. E. 2019. Expansion of the Open Area Johari Window and Group Work Directed to Enhancing the Level of Subjective Well-being. Journal of Education and Training Studies, 7, 76-85.

mengenal 7 titik rahasia diri